Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menyiapkan petugas kesehatan dan juga aparatur kelurahan guna mendeteksi warga yang terlanjur mudik ke daerah ini menyambut Idul Fitri 1442 Hijriah, untuk kemudian diwajibkan menjalani uji usap agar dapat diketahui secara dini antisipasi mencegah penyebaran wabah COVID-19.
"Kalau sudah terlanjur mereka datang maka kami akan melibatkan PKM (pusat kesehatan masyarakat) pada satgas kelurahan, kecamatan untuk mendata mereka," kata Plt Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf di Tasikmalaya, Senin.
Ia menuturkan Pemkot Tasikmalaya siap melakukan berbagai langkah mengantisipasi datangnya pemudik dari luar daerah ke Kota Tasikmalaya untuk mencegah dan memutus rantai penularan wabah COVID-19.
Salah satunya, kata dia, menyiagakan petugas hingga tingkat kecamatan dan kelurahan untuk mendeteksi warga yang diketahui mudik dan memeriksa kondisi kesehatannya termasuk surat hasil tes usap.
"Mereka diminta untuk lakukan 'swab test' diantar oleh satgas agar terdeteksi oleh kita semua mereka pemudik-pemudik yang datang," katanya.
Yusuf telah menginstruksikan ke seluruh jajaran Satgas COVID-19 untuk menelusuri kedatangan pemudik, lalu diminta uji usap apabila tidak memiliki surat kesehatan hasil tes COVID-19.
Menurut dia petugas kelurahan akan lebih tahu keberadaan warganya yang menetap maupun pendatang di daerahnya sehingga memudahkan petugas untuk mendeteksinya.
"Lurah camat itu harus punya data, ini orang luar, itu semua harus terdata, segera laporkan, di-'tracing' harus di-swab biaya mereka sendiri," katanya.
Ia menambahkan selain menyiapkan petugas mendeteksi warga yang terlanjur mudik, sejumlah pos pemeriksaan juga disiagakan untuk menghalau pemudik tidak masuk ke Kota Tasikmalaya.
Ia menyebutkan ada lima pos pengetatan di jalur utama perbatasan kota yakni di Karangresik, Bojongjengkol, Mangkubumi, Kawalu, dan pusat kota.
"Kita siapkan lima pos pengetatan seperti dulu melaksanakan PSBB," katanya.
Ia menyampaikan seluruh pos yang disiagakan di Kota Tasikmalaya untuk memperketat pemeriksaan pemudik yang lolos dari hasil pemeriksaan di kota lain seperti Jakarta dan Bandung.
"Ketika nanti ada pemudik lolos dari Jakarta di Cileunyi lolos, di Gentong (Kabupaten Tasikmalaya) lolos, maka saringan terakhir ada di kota," kata Yusuf.
Baca juga: Polres Tasikmalaya: Waspadai beredarnya uang palsu jelang lebaran
Baca juga: PLN pasok 105.000 VA ke penggilingan padi di Tasikmalaya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kalau sudah terlanjur mereka datang maka kami akan melibatkan PKM (pusat kesehatan masyarakat) pada satgas kelurahan, kecamatan untuk mendata mereka," kata Plt Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf di Tasikmalaya, Senin.
Ia menuturkan Pemkot Tasikmalaya siap melakukan berbagai langkah mengantisipasi datangnya pemudik dari luar daerah ke Kota Tasikmalaya untuk mencegah dan memutus rantai penularan wabah COVID-19.
Salah satunya, kata dia, menyiagakan petugas hingga tingkat kecamatan dan kelurahan untuk mendeteksi warga yang diketahui mudik dan memeriksa kondisi kesehatannya termasuk surat hasil tes usap.
"Mereka diminta untuk lakukan 'swab test' diantar oleh satgas agar terdeteksi oleh kita semua mereka pemudik-pemudik yang datang," katanya.
Yusuf telah menginstruksikan ke seluruh jajaran Satgas COVID-19 untuk menelusuri kedatangan pemudik, lalu diminta uji usap apabila tidak memiliki surat kesehatan hasil tes COVID-19.
Menurut dia petugas kelurahan akan lebih tahu keberadaan warganya yang menetap maupun pendatang di daerahnya sehingga memudahkan petugas untuk mendeteksinya.
"Lurah camat itu harus punya data, ini orang luar, itu semua harus terdata, segera laporkan, di-'tracing' harus di-swab biaya mereka sendiri," katanya.
Ia menambahkan selain menyiapkan petugas mendeteksi warga yang terlanjur mudik, sejumlah pos pemeriksaan juga disiagakan untuk menghalau pemudik tidak masuk ke Kota Tasikmalaya.
Ia menyebutkan ada lima pos pengetatan di jalur utama perbatasan kota yakni di Karangresik, Bojongjengkol, Mangkubumi, Kawalu, dan pusat kota.
"Kita siapkan lima pos pengetatan seperti dulu melaksanakan PSBB," katanya.
Ia menyampaikan seluruh pos yang disiagakan di Kota Tasikmalaya untuk memperketat pemeriksaan pemudik yang lolos dari hasil pemeriksaan di kota lain seperti Jakarta dan Bandung.
"Ketika nanti ada pemudik lolos dari Jakarta di Cileunyi lolos, di Gentong (Kabupaten Tasikmalaya) lolos, maka saringan terakhir ada di kota," kata Yusuf.
Baca juga: Polres Tasikmalaya: Waspadai beredarnya uang palsu jelang lebaran
Baca juga: PLN pasok 105.000 VA ke penggilingan padi di Tasikmalaya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021