Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat mendorong kaum milenial menjadi pelaku usaha kriya salah satunya membuat produk batik garutan untuk menjaga kelestarian khas daerah yang selama ini keberadaan perajinnya semakin berkurang sehingga perlu regenerasi.

"Harapan kami Dinas Koperasi dan UKM dan tentunya Dekranasda Kabupaten Garut dengan pelatihan ini dapat melahirkan wirausaha atau wirausaha pemula di bidang kriya atau kerajinan membatik," kata Kepala Seksie Promosi dan Kemitraan Usaha Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro Kabupaten Garut Yadi Arriyadi saat acara pelatihan vokasional membatik tingkat dasar di Garut, Selasa.

Ia menuturkan pemerintah daerah berupaya mendorong minat masyarakat untuk menjaga kelestarian produk daerah salah satunya dengan melaksanakan pelatihan kerajinan membatik khas Garut untuk kalangan milenial sebanyak 30 orang.

Ia berharap pelatihan bagi kaum milenial itu bisa melahirkan wirausaha baru di bidang kerajinan, sekaligus upaya melestarikan warisan leluhur yaitu batik garutan karena selama ini perajin batik terus berkurang sehingga perlu dilakukan regenerasi.

"Pelatihan ini memang sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kerajinan batik garutan yang merupakan warisan leluhur anak-anak kita di Garut, karena pada saat ini pengrajin batik, khususnya jumlahnya sudah semakin terbatas dan kiranya perlu dilakukan regenerasi dari kalangan milenial," katanya.

Ia menyampaikan peserta yang mengikuti program pelatihan itu cukup antusias mengikuti rangkaian kegiatan secara teori maupun praktik langsung membuat produk batik tulis yang menarik.

"Peserta antusias dari hari pertama semenjak pembukaan, dari absensi yang dilihat secara lengkap alhamdulillah semuanya datang dan dapat mengikuti program pelatihan dari awal sampai dengan selesai," katanya.

Salah seorang peserta perwakilan dari SMK di Garut, Karenita (17) mengatakan tahap awal mengalami kesulitan untuk membuat batik tulis garutan karena belum terbiasa, namun ke depan akan terus berlatih agar menjadi pembatik profesional.

"Pasti ada kendala, karena saya tidak terlalu punya skill dalam hal membatik," katanya.

Baca juga: Dekranasda dorong pelajar di Garut memiliki kemampuan membatik

Baca juga: Mengantar karya perajin Garut dan Pekalongan jadi busana batik modern

Baca juga: Batik sulam sutera RPG istimewa dengan desain khas Garut

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021