Jenama lokal Nona Rara Batik ingin menjadi perantara antara perajin batik di berbagai daerah dan para pencinta fesyen. Jenama tersebut menyediakan rancangan batik kasual untuk digunakan sehari-hari menggunakan batik cap atau tulis yang diproduksi langsung oleh para perajin batik daerah. Dengan menggunakan materi langsung dari para perajin, Nona Rara Batik berharap dapat membantu mendorong ekonomi serta meningkatkan kreativitas para perajin. 

Pendiri Nona Rara Batik, Pipiet Tri Noorastuti, mengungkapkan semua diawali dari kenangan masa kecilnya bersama sang nenek yang merupakan perajin batik. Beranjak dewasa, dia bertekad melestarikan budaya batik, memperkuat kekayaan budaya Indonesia.
 
Nona Rara Batik (HO/Nona Rara Batik)


“Kami membangun Nona Rara Batik 9 tahun yang lalu pada November 2011 dengan misi untuk meningkatkan produksi pakaian batik," kata Pipiet dalam keterangan resmi, Jumat.

"Selain itu karena sulitnya mencari baju batik ringan yang bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan kalaupun ada pasti harganya mahal dan desainnya terkesan terlalu tua.”

Pipiet menjelaskan, Nona Rara Batik menghadirkan koleksi modis dan modern dengan konsep rancangan sederhana yang nyaman untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Material batik yang digunakan diproses secara manual oleh perajin di berbagai daerah dan proses produksi dilakukan sumber daya manusia setempat.

Material batik cap yang digunakan antara lain batik cap Garut dan Pekalongan. Jenama ini menggunakan corak-corak dan pemilihan warna-warna yang cerah untuk memberikan kesan ceria dan segar untuk setiap koleksinya.

Dia berharap keberadaan jenama ini bisa turut memberikan edukasi dan menambah informasi tentang kain tradisional Indonesia kepada masyarakat.

“Kami ingin para perajin-perajin kecil di daerah itu terus tumbuh dan berkarya melestarikan batik, jadi kita juga saling bantu satu sama lain untuk terus berkembang tanpa mengancam para perajin kecil di daerah, dan pastinya membantu perekonomian juga," kata Pipiet.

"Hadirnya konsep batik modern ini juga menjadikan para perajin batik kecil semakin kreatif dalam mengelola materi, corak serta warna yang digunakan," tutup dia.

Baca juga: Batik sulam sutera RPG istimewa dengan desain khas Garut

Baca juga: "Jajaka", Batik Garut Siap Pakai dari Ivan Gunawan

Baca juga: BATIK GARUTAN DIIKUTSERTAKAN DEFILE HARI JADI GARUT

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021