Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BJJ) Stephanus Paulus Lumintang mengatakan perdagangan berjangka komoditi di Indonesia selama masa pandemi COVID-19 ini tumbuh positif, bahkan transaksi mencapai rekor tertinggi.
"Selama 2020 perdagangan berjangka mengalami pertumbuhan yang positif," kata Paulus di Cirebon, Kamis.
Ia mengatakan selama tahun 2020, yang juga berbarengan masa pandemi COVID-19, transaksi perdagangan berjangka komoditi memecahkan rekor baru, yaitu mencapai 9,43 juta lot, dari target 8,25 juta lot.
Rekor tersebut lanjut Paulus tertinggi selama berdirinya BJJ yang sudah berumur 21 tahun itu. Transaksi tersebut juga menunjukkan perdagangan berjangka komoditi mengalami pertumbuhan positif.
"Dari target transaksi pada tahun 2020 sebesar 8,25 juta lot, kita bisa mencapai 9,43 juta lot. Sementara pada tahun 2021 ini target kami 11,1 juta lot," tuturnya.
Sementara Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) (Persero) Agung Rihayanto menerangkan Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki potensi besar untuk berkembang, dan untuk itu edukasi menjadi sangat penting.
"Kami juga telah menginisiasi KBI E-ducentre sejak tahun lalu, yang kegiatannya adalah melakukan edukasi, literasi serta riset terkait industri Perdagangan Berjangka Komoditi," katanya.
Pimpinan Cabang PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon Ernest Firman mengatakan selama 16 tahun berkecimpung pada industri Perdagangan Berjangka Komoditi dan sebagai perusahaan pialang legal, mempunyai delapan produk yang bisa ditawarkan kepada investor dan calon investor.
Delapan produk bilateral itu berupa locogold, indeks Hang Seng, Indeks Nikkei, dan lima jenis Mata Uang, serta produk-produk multilateral yaitu emas dan kopi.
"Peluang keuntungan dari transaksi di perdagangan berjangka cukup bagus, namun masyarakat jangan melupakan aspek risiko di dalamnya," katanya.
Risiko investasi tersebut kata Firman, bukan untuk dihindari melainkan dikelola dengan baik, dan setiap nasabah EWF akan didampingi minimal tiga orang konsultan, untuk melakukan transaksi secara aman dan nyaman.
Dia menambahkan meskipun baru hadir di Kota Cirebon pada akhir tahun lalu, EWF Cirebon telah berhasil mencetak kinerja positif dalam tiga bulan terakhir. Di mana total volume transaksi Perseroan mencapai 2.000 lot, sementara untuk jumlah nasabah baru mencapai 50 nasabah.
"Tahun ini, kami menargetkan volume transaksi bisa menembus 10 ribu lot, dan nasabah baru. Sementara untuk tenaga marketing, kami optimistis bisa mencapai 300 orang hingga akhir 2021," katanya.
Baca juga: 68 situs entitas perdagangan berjangka tanpa izin diblokir Bappebti
Baca juga: Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi memblokir 80 domain situs ilegal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Selama 2020 perdagangan berjangka mengalami pertumbuhan yang positif," kata Paulus di Cirebon, Kamis.
Ia mengatakan selama tahun 2020, yang juga berbarengan masa pandemi COVID-19, transaksi perdagangan berjangka komoditi memecahkan rekor baru, yaitu mencapai 9,43 juta lot, dari target 8,25 juta lot.
Rekor tersebut lanjut Paulus tertinggi selama berdirinya BJJ yang sudah berumur 21 tahun itu. Transaksi tersebut juga menunjukkan perdagangan berjangka komoditi mengalami pertumbuhan positif.
"Dari target transaksi pada tahun 2020 sebesar 8,25 juta lot, kita bisa mencapai 9,43 juta lot. Sementara pada tahun 2021 ini target kami 11,1 juta lot," tuturnya.
Sementara Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) (Persero) Agung Rihayanto menerangkan Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki potensi besar untuk berkembang, dan untuk itu edukasi menjadi sangat penting.
"Kami juga telah menginisiasi KBI E-ducentre sejak tahun lalu, yang kegiatannya adalah melakukan edukasi, literasi serta riset terkait industri Perdagangan Berjangka Komoditi," katanya.
Pimpinan Cabang PT Equityworld Futures (EWF) Cirebon Ernest Firman mengatakan selama 16 tahun berkecimpung pada industri Perdagangan Berjangka Komoditi dan sebagai perusahaan pialang legal, mempunyai delapan produk yang bisa ditawarkan kepada investor dan calon investor.
Delapan produk bilateral itu berupa locogold, indeks Hang Seng, Indeks Nikkei, dan lima jenis Mata Uang, serta produk-produk multilateral yaitu emas dan kopi.
"Peluang keuntungan dari transaksi di perdagangan berjangka cukup bagus, namun masyarakat jangan melupakan aspek risiko di dalamnya," katanya.
Risiko investasi tersebut kata Firman, bukan untuk dihindari melainkan dikelola dengan baik, dan setiap nasabah EWF akan didampingi minimal tiga orang konsultan, untuk melakukan transaksi secara aman dan nyaman.
Dia menambahkan meskipun baru hadir di Kota Cirebon pada akhir tahun lalu, EWF Cirebon telah berhasil mencetak kinerja positif dalam tiga bulan terakhir. Di mana total volume transaksi Perseroan mencapai 2.000 lot, sementara untuk jumlah nasabah baru mencapai 50 nasabah.
"Tahun ini, kami menargetkan volume transaksi bisa menembus 10 ribu lot, dan nasabah baru. Sementara untuk tenaga marketing, kami optimistis bisa mencapai 300 orang hingga akhir 2021," katanya.
Baca juga: 68 situs entitas perdagangan berjangka tanpa izin diblokir Bappebti
Baca juga: Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi memblokir 80 domain situs ilegal
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021