Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyatakan bahwa wilayah Kabupaten Bekasi masih berstatus siaga bencana.
"Saya sudah laporkan ke Pak Bupati, status di kita masih siaga bencana. Situasi masih terkendali dan masih bisa kita atasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Selasa.
Henri mengatakan, status siaga bencana akan ditingkatkan menjadi tanggap darurat bencana apabila banjir melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Bekasi.
Menurut dia, saat ini banjir melanda 17 desa di 12 dari total 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi dan menimbulkan genangan di 97 titik.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengatakan bahwa status tanggap darurat bencana bisa diberlakukan apabila banjir melanda lebih dari separuh desa yang ada di Kabupaten Bekasi.
"Tanggap darurat itu diberlakukan apabila banjir sudah melanda lebih dari setengah jumlah desa dan kelurahan yang ada serta sudah terjadi secara masif. Dari 187 desa dan kelurahan, saat ini ada 17 desa yang tergenang air," katanya.
Selain itu, ia menambahkan, status tanggap darurat bencana bisa diberlakukan kalau genangan akibat banjir tidak surut dalam dua sampai tiga hari.
"Kondisi banjir di kita masih bisa dikendalikan, genangan air juga masih mengalir," katanya.
Said mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir, tanah longsor, maupun puting beliung.
"Puting beliung itu tidak memandang daerah persawahan atau perkotaan melainkan bergantung pada situasi putaran angin. Kami belum punya alat deteksi untuk memastikan dimana titik potensi angin beliung. Intinya tetap waspada," kata dia.
Baca juga: Dua remaja perempuan di Cikarang tenggelam di sungai saat banjir
Baca juga: Warga Bekasi meninggal dunia di posko pengungsian banjir
Baca juga: Enam OTG korban banjir Bekasi dievakuasi ke hotel isolasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saya sudah laporkan ke Pak Bupati, status di kita masih siaga bencana. Situasi masih terkendali dan masih bisa kita atasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Selasa.
Henri mengatakan, status siaga bencana akan ditingkatkan menjadi tanggap darurat bencana apabila banjir melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Bekasi.
Menurut dia, saat ini banjir melanda 17 desa di 12 dari total 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi dan menimbulkan genangan di 97 titik.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengatakan bahwa status tanggap darurat bencana bisa diberlakukan apabila banjir melanda lebih dari separuh desa yang ada di Kabupaten Bekasi.
"Tanggap darurat itu diberlakukan apabila banjir sudah melanda lebih dari setengah jumlah desa dan kelurahan yang ada serta sudah terjadi secara masif. Dari 187 desa dan kelurahan, saat ini ada 17 desa yang tergenang air," katanya.
Selain itu, ia menambahkan, status tanggap darurat bencana bisa diberlakukan kalau genangan akibat banjir tidak surut dalam dua sampai tiga hari.
"Kondisi banjir di kita masih bisa dikendalikan, genangan air juga masih mengalir," katanya.
Said mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir, tanah longsor, maupun puting beliung.
"Puting beliung itu tidak memandang daerah persawahan atau perkotaan melainkan bergantung pada situasi putaran angin. Kami belum punya alat deteksi untuk memastikan dimana titik potensi angin beliung. Intinya tetap waspada," kata dia.
Baca juga: Dua remaja perempuan di Cikarang tenggelam di sungai saat banjir
Baca juga: Warga Bekasi meninggal dunia di posko pengungsian banjir
Baca juga: Enam OTG korban banjir Bekasi dievakuasi ke hotel isolasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021