Jalur utama Bandung-Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, kembali dapat dilalui normal dari kedua arah, setelah alat berat milik Kementerian PUPR PJN 2 PPK2.5 Jabar, diturunkan untuk menyingkirkan material longsor yang menutup landasan jalan sepanjang 50 meter.
"Material longsor lumpur, pasir dan batu menutup jalan nasional, sehingga menyebabkan antrian panjang kendaraan dari arah Bandung atau sebaliknya dari arah Cianjur. Menjelang sore jalan nasional yang menghubungkan wilayah selatan Cianjur ke Kabupaten Bandung, sudah dapat dilalui normal," kata Kawaslap PPK 2.5 Jabar Heri Kuseno saat dihubungi Ahad.
Ia menjelaskan untuk menyingkirkan material longsor, pihaknya menurunkan satu unit alat berat berupa loader dan dua truk fuso untuk membawa material longsor. Sehingga saat ini, pihaknya berupaya membuat tanggul penahan tanah, sebagai upaya mencegah terjadinya longsor susulan yang dapat kembali menutup jalan nasional.
Alat berat langsung dikirim ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga menjelang tengah malam, hingga Ahad sore, alat berat masih beroperasi untuk membersihkan material lumpur yang masih tersisa, agar pengguna jalan dapat melintas dengan aman dan nyaman.
"Kami akan mengusulkan ke pusat, agar jalan nasional di wilayah Naringul diperlebar karena sebagian besar terdapat tebing tinggi yang rawan longsor. Tercatat selama awal tahun sudah tiga kali jalan nasional di Naringgul terputus akibat longsor," katanya.
Sementara Sektretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, mengatakan penanganan banjir dan longsor yang terjadi di Desa Sukabakti, sudah dilakukan dan sebagian kecil warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing, untuk membersihkan rumah dari lumpur dan air yang terbawa banjir.
Namun, pihaknya tetap mengimbau warga untuk kembali mengungsi, jika menjelang sore atau malam, hujan kembali turun deras dengan intensitas tinggi, sebagai upaya meminimalisir terjadinya korban jiwa saat bencana alam susulan terjadi.
"Kami siagakan Retana di lokasi, untuk memantau dan segera melakukan evakuasi jika melihat tanda alam akan kembali terjadi bencana. Logistik telah kita kirim ke lokasi, rumah rusak berat sudah didata untuk mendapatkan bantuan pemerintah daerah," katanya.*
Baca juga: Banjir bandang dan longsor tutup ruas jalan raya Bandung-Cianjur
Baca juga: Pemkab Cianjur dorong desa kembangkan objek wisata baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Material longsor lumpur, pasir dan batu menutup jalan nasional, sehingga menyebabkan antrian panjang kendaraan dari arah Bandung atau sebaliknya dari arah Cianjur. Menjelang sore jalan nasional yang menghubungkan wilayah selatan Cianjur ke Kabupaten Bandung, sudah dapat dilalui normal," kata Kawaslap PPK 2.5 Jabar Heri Kuseno saat dihubungi Ahad.
Ia menjelaskan untuk menyingkirkan material longsor, pihaknya menurunkan satu unit alat berat berupa loader dan dua truk fuso untuk membawa material longsor. Sehingga saat ini, pihaknya berupaya membuat tanggul penahan tanah, sebagai upaya mencegah terjadinya longsor susulan yang dapat kembali menutup jalan nasional.
Alat berat langsung dikirim ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga menjelang tengah malam, hingga Ahad sore, alat berat masih beroperasi untuk membersihkan material lumpur yang masih tersisa, agar pengguna jalan dapat melintas dengan aman dan nyaman.
"Kami akan mengusulkan ke pusat, agar jalan nasional di wilayah Naringul diperlebar karena sebagian besar terdapat tebing tinggi yang rawan longsor. Tercatat selama awal tahun sudah tiga kali jalan nasional di Naringgul terputus akibat longsor," katanya.
Sementara Sektretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, mengatakan penanganan banjir dan longsor yang terjadi di Desa Sukabakti, sudah dilakukan dan sebagian kecil warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing, untuk membersihkan rumah dari lumpur dan air yang terbawa banjir.
Namun, pihaknya tetap mengimbau warga untuk kembali mengungsi, jika menjelang sore atau malam, hujan kembali turun deras dengan intensitas tinggi, sebagai upaya meminimalisir terjadinya korban jiwa saat bencana alam susulan terjadi.
"Kami siagakan Retana di lokasi, untuk memantau dan segera melakukan evakuasi jika melihat tanda alam akan kembali terjadi bencana. Logistik telah kita kirim ke lokasi, rumah rusak berat sudah didata untuk mendapatkan bantuan pemerintah daerah," katanya.*
Baca juga: Banjir bandang dan longsor tutup ruas jalan raya Bandung-Cianjur
Baca juga: Pemkab Cianjur dorong desa kembangkan objek wisata baru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021