Cirebon, 2/5 (ANTARA) - Warga Tionghoa di Cirebon mengaku resah dan mengecam penjarahan makam-makam Cina di kompleks pemakaman Sin Tiong di Blok Sitopeng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, beberapa waktu lalu oleh orang tak dikenal.
Enggartiasto Lukita, anggota DPR RI dari Partai Golkar saat
bersilaturahmi dengan warga Tionghoa Kota Cirebon, Minggu, menyatakan kekecewaannya atas kejadian tersebut dan meminta kepada pihak berwajib menindak tegas menghentikan kejahatan tersebut.
"Kami mengimbau dan meminta kepada semua pihak untuk menghentikan
kegiatan pembongkaran dan penjarahan makam leluhur kami, yang telah
meresahkan kami sebagai keturunannya yang masih hidup," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya ratusan kuburan China dibongkar dan
dijarah sejumlah material bangunan makam seperti batu-bata, kayu, besi
dan keramik bahkan benda kesayangan yang melekat pada jasad ikut
diambil.
Keberadaan pemakaman Sin Tiong sebagai tanah pekuburan warga Tionghoa, kata Enggar, sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda dan telah banyak leluhur yang telah berjasa terhadap kemajuan Kota Cirebon meninggal dan dimakamkan di sana.
Enggar sebagai wakil rakyat yang telah meminta kepada
Pemerintah Kota Cirebon untuk memperhatikan masalah ini dan melindungi
keberadaan pemakaman Cina tersebut.
"Sebenarnya merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan fasilitas sosial seperti pemakaman. Namun kompleks pemakaman Sin Tiong yang merupakan tanah wakaf dan kepemilikannya sudah jelas seharusnya mendapat perlindungan dari pemerintah," katanya.
Bahkan jika Pemkot Cirebon berencana mengubah fungsi areal pemakaman untuk perumahan tidak bisa seenaknya mengubah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) area pemakaman. Namun Enggar mengharapkan agar jangan sampai terjadi penggusuran terhadap tanah milik orang yang sudah meninggal.
Namun sebagai antisipasi kemungkinan pembongkaran semakin parah,
sejumlah tokoh warga keturunan Kota Cirebon akan mendirikan sebuah
yayasan yang nantinya secara khusus akan mengelola keberadaan
pemakaman China di Cirebon.
"Yayasan ini kami bentuk murni merupakan lembaga sosial nirlaba tanpa ada tujuan mencari keuntungan sedikit pun," kata Enggar.
Enggar mengharapkan dengan adanya yayasan tersebut, keberadaan
pemakaman warga keturunan bisa aman dan terbebas dari penjarahan yang
meresahkan.
M Taufik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Enggartiasto Lukita, anggota DPR RI dari Partai Golkar saat
bersilaturahmi dengan warga Tionghoa Kota Cirebon, Minggu, menyatakan kekecewaannya atas kejadian tersebut dan meminta kepada pihak berwajib menindak tegas menghentikan kejahatan tersebut.
"Kami mengimbau dan meminta kepada semua pihak untuk menghentikan
kegiatan pembongkaran dan penjarahan makam leluhur kami, yang telah
meresahkan kami sebagai keturunannya yang masih hidup," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya ratusan kuburan China dibongkar dan
dijarah sejumlah material bangunan makam seperti batu-bata, kayu, besi
dan keramik bahkan benda kesayangan yang melekat pada jasad ikut
diambil.
Keberadaan pemakaman Sin Tiong sebagai tanah pekuburan warga Tionghoa, kata Enggar, sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda dan telah banyak leluhur yang telah berjasa terhadap kemajuan Kota Cirebon meninggal dan dimakamkan di sana.
Enggar sebagai wakil rakyat yang telah meminta kepada
Pemerintah Kota Cirebon untuk memperhatikan masalah ini dan melindungi
keberadaan pemakaman Cina tersebut.
"Sebenarnya merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan fasilitas sosial seperti pemakaman. Namun kompleks pemakaman Sin Tiong yang merupakan tanah wakaf dan kepemilikannya sudah jelas seharusnya mendapat perlindungan dari pemerintah," katanya.
Bahkan jika Pemkot Cirebon berencana mengubah fungsi areal pemakaman untuk perumahan tidak bisa seenaknya mengubah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) area pemakaman. Namun Enggar mengharapkan agar jangan sampai terjadi penggusuran terhadap tanah milik orang yang sudah meninggal.
Namun sebagai antisipasi kemungkinan pembongkaran semakin parah,
sejumlah tokoh warga keturunan Kota Cirebon akan mendirikan sebuah
yayasan yang nantinya secara khusus akan mengelola keberadaan
pemakaman China di Cirebon.
"Yayasan ini kami bentuk murni merupakan lembaga sosial nirlaba tanpa ada tujuan mencari keuntungan sedikit pun," kata Enggar.
Enggar mengharapkan dengan adanya yayasan tersebut, keberadaan
pemakaman warga keturunan bisa aman dan terbebas dari penjarahan yang
meresahkan.
M Taufik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010