Cirebon, 30/4 (ANTARA) - Sultan Kraton Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati XIII H Maulana Pakuningat SH Phd yang meninggal Jumat pukul 15.30 WIB memberi pesan terakhir agar meneruskan cita-cita Sunan Gunung Jati, kata putra tertuanya, PRA Arief Natadiningrat.
"Beliau berpesan agar meneruskan cita-cita Sunan Gunung Jati, yakni 'ingsun titip tajug lan fakir miskin,' yang artinya beliau titip masallah/masjid dan fakir miskin," katanya kepada wartawan di Cirebon, Jumat.
Selain itu, semasa hidupnya, almarhum pernah berkirim surat ke Presiden yang antara lain isinya mengharapkan agar tidak melelang benda-benda cagar budaya, katanya.
PRA XIII H Maulana Pakuningrat SH Phd, meninggal dunia karena sakit jatung setelah 11 hari dirawat di RS Pertamina, Klayan, Cirebon.
Almarhum meninggal dunia dalam usia 73 meninggalkan seorang istri dan lima putra-putri serta 15 Cucu.
Adapun anak-anaknya, yakni PRA Arief Natadiningrat (pengganti PRA XIII H Maulana Pakuningrat ), RR Alecandra Wurianingrat, RR Gumiwang Kencananingrat, Elang Raja Miskudin Ardiningrat dan ER Gumilar Sujadiningrat.
PRA XIII H Maulana Pakuningrat dilahirkan 15 September 1937 merupakan keturunan 18 dari Sunan Gunung Jati. Kemudian dinobatkan menjadi Sultan Kesepuhan XIII tahun 1969 setelah Sultan Kesepuhan XIII wafat.
Menurut PRA Arief, almarhum PRA XIII H Maulana Pakuningrat akan dimakamkan di Astana Gunung Jati, Sabtu (1/5) antara pukul 10.00 WIB dab 13,00 WIB, sesuai adat dan tradisi.
Jumat malam (30/4), jenazah almarhum akan dimandikan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Kraton Kesepuhan, yang sebelumnya disemayamkan di ruang dalam arung Kraton Kesepuhan. Usai dimandikan, jenazah akan disemayamkan di ruang Prabuyaksa Kraton Kesepuhan.
M Taufik