Sumber, 28/4 (ANTARA) - Kerajinan rotan masih mendominasi ekspor Kabupaten Cirebon, meski jenisnya banyak yang dimodifikasi dengan kayu dan plastik, kata pejabat daerah setempat.
"Ekspor Kabupaten Cirebon bekisar antara 700-800 kontainer per bulan. Sekitar 10 komoditas eskpor atau sekitar 500-600 kontainer di antaranya adalah rotan," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Maman Suparman, di Sumber, Rabu.
Ia menyebutkan, komoditas ekspor asal Kabupaten Cirebon meliputi mebel rotan, tekstil, kerajinan kerang, loom rattan, rattan basket, drayer canvas, wooden furniture, dan batu alam.
Negara tujuan ekspor tradisional adalah Eropa, AS, Kanada, Amerika Selatan, Jepang, dan Korea, katanya.
Kerajinan rotan yang dieskpor pada umumnya sudah mengalami modifikasi dengan plastik, mengingat berkurangnya bahan rotan yang berkualitas.
"Kendati sudah dimodifikasi, dalam ekspor masih tertulis kerajian rotan dan itu masih cukup diminati konsumen di luar negeri," tambahnya.
Disebutkannya, ekspor dari Kabupaten Cirebon jika dibanding tahun sebelumnya belum meningkat.
Ekspor daerah ini pada 2008 tecatat 13.441 kontainer dengan nilai 130 juta dolar AS atau rata-rata 1.306 kontainer per bulan dengan nilai 12,5 juta dolar.
Pada tahun 2009, volume ekspor turun menjadi 9.005 kontainer dengan nilai 88,6 juta dolar Amerika atau rata-rata 818 kontainer dengan nilai 8,05 juta dolar Amerika per bulan.
Tahun ini tampaknya tidak banyak perubahan karena hingga bulan Maret rata-rata pengapalan hanya 800 kontainer per bulan, ujarnya.
Bahan-bahan kerajinan yang diekspor pada umumnya didatangkan dari daerah lain, kecuali batu alam yang berasal dari Palimanan Kabupaten Cirebon, katanya.*
(Y003/A027)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Ekspor Kabupaten Cirebon bekisar antara 700-800 kontainer per bulan. Sekitar 10 komoditas eskpor atau sekitar 500-600 kontainer di antaranya adalah rotan," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Maman Suparman, di Sumber, Rabu.
Ia menyebutkan, komoditas ekspor asal Kabupaten Cirebon meliputi mebel rotan, tekstil, kerajinan kerang, loom rattan, rattan basket, drayer canvas, wooden furniture, dan batu alam.
Negara tujuan ekspor tradisional adalah Eropa, AS, Kanada, Amerika Selatan, Jepang, dan Korea, katanya.
Kerajinan rotan yang dieskpor pada umumnya sudah mengalami modifikasi dengan plastik, mengingat berkurangnya bahan rotan yang berkualitas.
"Kendati sudah dimodifikasi, dalam ekspor masih tertulis kerajian rotan dan itu masih cukup diminati konsumen di luar negeri," tambahnya.
Disebutkannya, ekspor dari Kabupaten Cirebon jika dibanding tahun sebelumnya belum meningkat.
Ekspor daerah ini pada 2008 tecatat 13.441 kontainer dengan nilai 130 juta dolar AS atau rata-rata 1.306 kontainer per bulan dengan nilai 12,5 juta dolar.
Pada tahun 2009, volume ekspor turun menjadi 9.005 kontainer dengan nilai 88,6 juta dolar Amerika atau rata-rata 818 kontainer dengan nilai 8,05 juta dolar Amerika per bulan.
Tahun ini tampaknya tidak banyak perubahan karena hingga bulan Maret rata-rata pengapalan hanya 800 kontainer per bulan, ujarnya.
Bahan-bahan kerajinan yang diekspor pada umumnya didatangkan dari daerah lain, kecuali batu alam yang berasal dari Palimanan Kabupaten Cirebon, katanya.*
(Y003/A027)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010