Kepolisian Resor Garut, Jawa Barat, terus mendalami motif seorang nelayan yang menganiaya sejumlah rekannya, bahkan ada yang sampai loncat dari atas kapal saat mencari ikan di laut lepas Samudra Hindia.
"Untuk motifnya, masih kami dalami, untuk sementara dugaan stres," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Adi Benny Cahyono di Garut, Kamis.
Ia menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan kasus anak buah kapal yang melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam kepada sesama rekannya saat berada di atas kapal.
Ardi (27) warga Sulawesi Tenggara yang diduga sebagai pelaku ditahan di Markas Polsek Malangbong untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Sampai dengan kemarin sudah kami lakukan pemeriksaan awal, untuk status kasusnya TKP-nya ada di lepas pantai," katanya.
Selain mengamankan terduga pelaku penganiayaan, polisi juga mengamankan seorang nelayan yang selamat dari peristiwa penganiayaan itu bernama Nelson (20) warga Nusa Tenggara Timur.
Korban lainnya, nakhoda dan empat anak buah kapal yang dilaporkan loncat dari kapal, kata Kapolres, saat ini masih dinyatakan hilang. Mereka masih dicari oleh petugas Satuan Polisi Air dan nelayan.
Menurut dia, hasil keterangan saksi bahwa mereka yang loncat dari kapal diperkirakan saat berada di wilayah perairan Cilacap, Jawa Tengah.
Untuk itu, pencariannya melibatkan kepolisian setempat.
"Kami saat ini koordinasi dengan jajaran kepolisian di Jawa Timur karena mereka berangkat dari Pacitan. Kami juga berkoordinasi dengan Jawa Tengah," katanya.
Jika hasil pencarian korban berada di perairan daerah lain, seperti dugaan sementara di Cilacap, kata dia, kasusnya akan dilimpahkan ke kepolisian setempat untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.
"Pemeriksaan awal kami lengkapi terlebih dahulu, lalu kami limpahkan ke Satreskrim Polres Cilacap," katanya.
Sebelumnya, kapal nelayan KM Makmur 03 berangkat dari perairan Pacitan, kemudian terdampar di Pantai Karang Gajah, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Selasa (29/12) sore.
Warga sekitar pantai berupaya membantu anak buah kapal dan menarik perahu ke pinggir pantai. Selanjutnya, membawa dua orang yang berada dalam kapal itu.
Namun, seorang yang diduga pelaku penganiayaan melarikan diri hingga akhirnya berhasil ditangkap dan diamankan di Kantor Polsek Cibalong untuk menjalani pemeriksaan hukum lebih lanjut.
Keterangan korban selamat bahwa Ardi mengamuk saat di kapal karena merasa tersinggung dengan ucapan rekannya terkait dengan utang dan rencana pernikahannya.
Ucapan rekannya itu, kata dia, membuat Ardi marah, kemudian melakukan penganiayaan hingga korbannya, termasuk nelayan lainnya, lompat ke tengah lautan.
Korban Nelson sempat bersembunyi di bawah kapal hingga akhirnya ditemukan oleh pelaku dan meminta maaf. Selanjutnya, kapal terdampar di perairan Garut.
Baca juga: Polres Garut cari lima nelayan korban penganiayaan yang hilang
Baca juga: Polisi tangkap penganiaya nelayan di Garut
Baca juga: Dua nelayan Garut hilang sepekan ditemukan selamat di laut lepas Cilacap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Untuk motifnya, masih kami dalami, untuk sementara dugaan stres," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Adi Benny Cahyono di Garut, Kamis.
Ia menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan kasus anak buah kapal yang melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam kepada sesama rekannya saat berada di atas kapal.
Ardi (27) warga Sulawesi Tenggara yang diduga sebagai pelaku ditahan di Markas Polsek Malangbong untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Sampai dengan kemarin sudah kami lakukan pemeriksaan awal, untuk status kasusnya TKP-nya ada di lepas pantai," katanya.
Selain mengamankan terduga pelaku penganiayaan, polisi juga mengamankan seorang nelayan yang selamat dari peristiwa penganiayaan itu bernama Nelson (20) warga Nusa Tenggara Timur.
Korban lainnya, nakhoda dan empat anak buah kapal yang dilaporkan loncat dari kapal, kata Kapolres, saat ini masih dinyatakan hilang. Mereka masih dicari oleh petugas Satuan Polisi Air dan nelayan.
Menurut dia, hasil keterangan saksi bahwa mereka yang loncat dari kapal diperkirakan saat berada di wilayah perairan Cilacap, Jawa Tengah.
Untuk itu, pencariannya melibatkan kepolisian setempat.
"Kami saat ini koordinasi dengan jajaran kepolisian di Jawa Timur karena mereka berangkat dari Pacitan. Kami juga berkoordinasi dengan Jawa Tengah," katanya.
Jika hasil pencarian korban berada di perairan daerah lain, seperti dugaan sementara di Cilacap, kata dia, kasusnya akan dilimpahkan ke kepolisian setempat untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.
"Pemeriksaan awal kami lengkapi terlebih dahulu, lalu kami limpahkan ke Satreskrim Polres Cilacap," katanya.
Sebelumnya, kapal nelayan KM Makmur 03 berangkat dari perairan Pacitan, kemudian terdampar di Pantai Karang Gajah, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Selasa (29/12) sore.
Warga sekitar pantai berupaya membantu anak buah kapal dan menarik perahu ke pinggir pantai. Selanjutnya, membawa dua orang yang berada dalam kapal itu.
Namun, seorang yang diduga pelaku penganiayaan melarikan diri hingga akhirnya berhasil ditangkap dan diamankan di Kantor Polsek Cibalong untuk menjalani pemeriksaan hukum lebih lanjut.
Keterangan korban selamat bahwa Ardi mengamuk saat di kapal karena merasa tersinggung dengan ucapan rekannya terkait dengan utang dan rencana pernikahannya.
Ucapan rekannya itu, kata dia, membuat Ardi marah, kemudian melakukan penganiayaan hingga korbannya, termasuk nelayan lainnya, lompat ke tengah lautan.
Korban Nelson sempat bersembunyi di bawah kapal hingga akhirnya ditemukan oleh pelaku dan meminta maaf. Selanjutnya, kapal terdampar di perairan Garut.
Baca juga: Polres Garut cari lima nelayan korban penganiayaan yang hilang
Baca juga: Polisi tangkap penganiaya nelayan di Garut
Baca juga: Dua nelayan Garut hilang sepekan ditemukan selamat di laut lepas Cilacap
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020