Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, kembali menutup jalur pendakian mulai 28 Desember hingga 31 Januari, penutupan dilakukan untuk kesekian kalinya itu, karena cuaca ekstrem dan pengelola akan melakukan pemulihan ekosistem.
"Kami sempat menutup pendakian selama beberapa hari pada awal Desember karena cuaca ekstrem. Selang beberapa hari kembali dibuka, namun di akhir tahun berdasarkan Surat Edaran Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Nomor: SE.1483/BBTNGGP/Tek.2/12/2020, TNGGP ditutup sementara untuk kegiatan pendakian.
"Penutupan pada akhir hingga awal tahun merupakan agenda rutin untuk pemulihan ekosistem di jalur pendakian dan ditambah cuaca ekstrem di akhir tahun ini, yang dapat membahayakan keselamatan pendaki," kata Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Poppy Oktadiana saat dihubungi Kamis.
Penutupan sementara berlaku di semua jalur pendakian mulai dari pintu masuk Gunung Putri, Kebun Raya Cibodas dan Salabintana-Sukabumi. Selama penutupan berjalan, diharapkan tidak ada pendaki gelap yang tetap memaksakan diri untuk naik ke Puncak Gede-Pangrango karena cuaca ekstrem dan pendakian dilarang hingga awal tahun.
Pihaknya memperkirakan penutupan akan diperpanjang sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan jika kondisi cuaca masih belum bersahabat. Sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan BMKG terkait prakiraan cuaca pada awal tahun apakah sudah memungkinkan untuk dibuka pendakian atau belum nantintya.
"Tentunya kita akan berkoordinasi dengan BMKG apakah cuaca sudah membaik di awal tahun atau malah sebaliknya. Kami tidak ingin saat izin pendakian kembali dibuka namun dapat mengancam keselamatan pendaki, sehingga kami harus pastikan terlebih dahulu," kata POppy.
Selama tiga bulan terakhir, pendakian ke Puncak Gunung Gede-Pangarango, sempat beberapa kali ditutup, selain untuk pemulihan ekosistem, membludaknya pendaki membuat pendakian sempat ditutup. Namun pendakian kembali dibuka dengan kuota dibatasi, bahkan akibat cuaca ekstrem beberapa minggu lalu jalur pendakian kembali ditutup demi keselamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kami sempat menutup pendakian selama beberapa hari pada awal Desember karena cuaca ekstrem. Selang beberapa hari kembali dibuka, namun di akhir tahun berdasarkan Surat Edaran Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Nomor: SE.1483/BBTNGGP/Tek.2/12/2020, TNGGP ditutup sementara untuk kegiatan pendakian.
"Penutupan pada akhir hingga awal tahun merupakan agenda rutin untuk pemulihan ekosistem di jalur pendakian dan ditambah cuaca ekstrem di akhir tahun ini, yang dapat membahayakan keselamatan pendaki," kata Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Poppy Oktadiana saat dihubungi Kamis.
Penutupan sementara berlaku di semua jalur pendakian mulai dari pintu masuk Gunung Putri, Kebun Raya Cibodas dan Salabintana-Sukabumi. Selama penutupan berjalan, diharapkan tidak ada pendaki gelap yang tetap memaksakan diri untuk naik ke Puncak Gede-Pangrango karena cuaca ekstrem dan pendakian dilarang hingga awal tahun.
Pihaknya memperkirakan penutupan akan diperpanjang sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan jika kondisi cuaca masih belum bersahabat. Sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan BMKG terkait prakiraan cuaca pada awal tahun apakah sudah memungkinkan untuk dibuka pendakian atau belum nantintya.
"Tentunya kita akan berkoordinasi dengan BMKG apakah cuaca sudah membaik di awal tahun atau malah sebaliknya. Kami tidak ingin saat izin pendakian kembali dibuka namun dapat mengancam keselamatan pendaki, sehingga kami harus pastikan terlebih dahulu," kata POppy.
Selama tiga bulan terakhir, pendakian ke Puncak Gunung Gede-Pangarango, sempat beberapa kali ditutup, selain untuk pemulihan ekosistem, membludaknya pendaki membuat pendakian sempat ditutup. Namun pendakian kembali dibuka dengan kuota dibatasi, bahkan akibat cuaca ekstrem beberapa minggu lalu jalur pendakian kembali ditutup demi keselamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020