Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan Kabupaten Garut, Jawa Barat kekurangan tempat isolasi untuk menangani pasien COVID-19 yang saat ini jumlah terkonfirmasi positif mencapai seribuan orang sedangkan kapasitas ruang yang tersedia baru 600 tempat tidur.
"Ruang isolasi di kami ada 600 (tempat tidur), kami butuh seribu," kata Rudy Gunawan di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut berdasarkan hasil pemeriksaan tim gugus tugas masih ditemukan kasus sebanyak puluhan bahkan lebih dari seratus orang setiap harinya.
Kondisi penambahan kasus itu, kata dia, membuat jajarannya di lapangan mengalami kesulitan untuk mengatasi pasien maupun memutus mata rantai penularan wabah COVID-19.
"Sekarang ini kami memang mengalami kesulitan ketika 'outbreak' ini di atas seratus orang," katanya.
Menurut dia penyebaran wabah COVID-19 terjadi di mana-mana dan sudah menyerang berbagai kalangan masyarakat, termasuk saat ini ada satu anggota DPRD Garut yang harus dirawat karena positif COVID-19.
Pemkab Garut, lanjut dia, terus berupaya mencegah dan memutus rantai penularan wabah COVID-19 dengan memperketat penerapan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat.
"Sekarang Satgas di kecamatan sudah berfungsi untuk memperketat protokol kesehatan," katanya.
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut mencatat secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Garut mencapai 3.184 kasus, sebanyak 1.322 kasus menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sebanyak 1.781 kasus dinyatakan sembuh, dan 81 kasus meninggal dunia.
Baca juga: 10 anggota Polsek Wanaraja di Garut jalani isolasi karena COVID-19
Baca juga: Pemkab Garut temukan kasus positif COVID-19 dari klaster industri
Baca juga: Pemkab Garut kerahkan 17 ribu relawan untuk kampanyekan protokol kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Ruang isolasi di kami ada 600 (tempat tidur), kami butuh seribu," kata Rudy Gunawan di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut berdasarkan hasil pemeriksaan tim gugus tugas masih ditemukan kasus sebanyak puluhan bahkan lebih dari seratus orang setiap harinya.
Kondisi penambahan kasus itu, kata dia, membuat jajarannya di lapangan mengalami kesulitan untuk mengatasi pasien maupun memutus mata rantai penularan wabah COVID-19.
"Sekarang ini kami memang mengalami kesulitan ketika 'outbreak' ini di atas seratus orang," katanya.
Menurut dia penyebaran wabah COVID-19 terjadi di mana-mana dan sudah menyerang berbagai kalangan masyarakat, termasuk saat ini ada satu anggota DPRD Garut yang harus dirawat karena positif COVID-19.
Pemkab Garut, lanjut dia, terus berupaya mencegah dan memutus rantai penularan wabah COVID-19 dengan memperketat penerapan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat.
"Sekarang Satgas di kecamatan sudah berfungsi untuk memperketat protokol kesehatan," katanya.
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut mencatat secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Garut mencapai 3.184 kasus, sebanyak 1.322 kasus menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sebanyak 1.781 kasus dinyatakan sembuh, dan 81 kasus meninggal dunia.
Baca juga: 10 anggota Polsek Wanaraja di Garut jalani isolasi karena COVID-19
Baca juga: Pemkab Garut temukan kasus positif COVID-19 dari klaster industri
Baca juga: Pemkab Garut kerahkan 17 ribu relawan untuk kampanyekan protokol kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020