Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat menambah 100 kamar untuk menangani pasien positif COVID-19 di Hotel Crown, karena rumah sakit yang ada sudah cukup banyak menangani pasien terkonfirmasi virus tersebut.
"Hari ini kita persiapkan ruang isolasi tambahan, salah satunya hotel," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa.
Ia menuturkan wabah COVID-19 di Kota Tasikmalaya masih terjadi, bahkan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah dan harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Masih adanya kasus positif COVID-19 itu, kata dia, membuat Dinkes harus menyiapkan kamar tambahan untuk menangani warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, salah satunya disiapkan ruang isolasi di hotel.
"Penyiapan ruangan isolasi tersentral ini menjadi sangat penting dalam penanggulangan COVID-19," katanya.
Ia mengungkapkan kamar isolasi pasien COVID-19 di RSUD dokter Soekarjo sudah terisi penuh, sementara menjalani isolasi mandiri di rumah tidak diperbolehkan karena khawatir terjadi penularan.
Selain hotel, kata dia, pemerintah akan menyiapkan dua rumah sakit darurat COVID-19, yaitu Rumah Sakit Dewi Sartika di Kecamatan Kawalu dan Rumah Sakit Purbaratu di Kecamatan Purbaratu.
Tempat isolasi di rumah sakit itu dikhususkan bagi pasien positif COVID-19 yang menunjukkan gejala, sedangkan hotel dan rumah susun untuk pasien yang tidak menunjukkan gejala.
"Kasus aktif bisa masuk ke ruang isolasi, di hotel dan rusunawa untuk pasien asimtomatik, kalau ada gejala harus di rumah sakit," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu mencapai 1.598, sebanyak 807 orang telah dinyatakan sembuh, 756 orang masih dirawat, dan 36 orang meninggal dunia.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya cari tempat isolasi untuk pasien COVID-19
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya isolasi pasien positif COVID-19 dari klaster pesantren
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Hari ini kita persiapkan ruang isolasi tambahan, salah satunya hotel," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa.
Ia menuturkan wabah COVID-19 di Kota Tasikmalaya masih terjadi, bahkan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah dan harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Masih adanya kasus positif COVID-19 itu, kata dia, membuat Dinkes harus menyiapkan kamar tambahan untuk menangani warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, salah satunya disiapkan ruang isolasi di hotel.
"Penyiapan ruangan isolasi tersentral ini menjadi sangat penting dalam penanggulangan COVID-19," katanya.
Ia mengungkapkan kamar isolasi pasien COVID-19 di RSUD dokter Soekarjo sudah terisi penuh, sementara menjalani isolasi mandiri di rumah tidak diperbolehkan karena khawatir terjadi penularan.
Selain hotel, kata dia, pemerintah akan menyiapkan dua rumah sakit darurat COVID-19, yaitu Rumah Sakit Dewi Sartika di Kecamatan Kawalu dan Rumah Sakit Purbaratu di Kecamatan Purbaratu.
Tempat isolasi di rumah sakit itu dikhususkan bagi pasien positif COVID-19 yang menunjukkan gejala, sedangkan hotel dan rumah susun untuk pasien yang tidak menunjukkan gejala.
"Kasus aktif bisa masuk ke ruang isolasi, di hotel dan rusunawa untuk pasien asimtomatik, kalau ada gejala harus di rumah sakit," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat secara akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu mencapai 1.598, sebanyak 807 orang telah dinyatakan sembuh, 756 orang masih dirawat, dan 36 orang meninggal dunia.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya cari tempat isolasi untuk pasien COVID-19
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya isolasi pasien positif COVID-19 dari klaster pesantren
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020