Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menilai penanganan banjir, longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik di Cianjur, selama dua hari terakhir tuntas dilakukan.

Kondisi di masing-masing wilayah sudah berangsur normal, terutama ruas jalan yang sempat terputus akibat pohon tumbang sudah dapat dilalui kembali dari dua arah.

"Penanganan jalan terhambat akibat pohon tumbang di jalur utama Cipanas-Cianjur, sudah tuntas, sehingga dapat dilalui normal dari Cianjur atau sebaliknya dari Cipanas, termasuk jalur utama Cianjur menuju selatan tepatnya di Kecamatan Cibeber, juga sama sudah normal dilalui kendaraan," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Selasa (17/11).

Upaya evakuasi pohon tumbang melibatkan sejumlah dinas terkait di Cianjur, provinsi dan pusat, untuk memudahkan evakuasi menggunakan mesin pemotong dan alat berat serta truk dam untuk membawa potongan pohon. Sehingga saat ini kedua jalur sudah bersih dan dapat dilalui normal, namun pengendara yang melintas diimbau tetap waspada terutama saat hujan turun deras.

Sedangkan penanganan banjir dan longsor di lima kecamatan, Sukanaraga, Tanggeung, Cijati, Leles dan Agrabinta, sudah tuntas dilakukan.

Sebagian besar warga yang mengungsi sudah kembali ke rumahhya masing-masing dan mulai membersihkan lumpur sisa banjir.

Air yang sempat mengenangi perkampungan di lima kecamatan sudah surut, namun warga tetap diimbau waspada dan mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana alam susulan.

"Sampai hari ini, curah hujan masih tinggi di sebagian besar wilayah Cianjur. Berbagai bencana dapat terjadi kapapun, sehingga warga diimbau waspada dan mengungsi jika hujan turun deras dengan intensitas lama. Kami siagakan seluruh relawan di 32 kecamatan, sebagai upaya antisipasi dan segera melakukan mitigasi," katanya.

Ia menjelaskan seribuan relawan tangguh bencana (Retana) di masing-masing kecamatan, bertugas melakukan pemetaan dan mitigasi hingga evakuasi warga, jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, longsor, banjir dan pergerakan tanah di wilayahnya.

Retana diminta segera melapor agar upaya antisipasi dan penanganan cepat dilakukan jika terjadi bencana.

"Retana disiagakan diseluruh kecamatan yang ada di Cianjur, mereka akan berkoordinasi dengan aparat desa hingga RT setempat sebagai upaya cepat tanggap bencana agar segera diatasi atau diantisipasi. Kami juga menyiagakan petugas 24 jam untuk memantau situasi dan kondisi seluruh wilayah Cianjur," katanya.

Sebelumnya, selama satu pekan terakhir sebagian besar wilayah selatan Cianjur, dilanda bencana alam banjir dan tanah longsor, sehingga seratusan kepala keluarga mengungsi.

Banjir beberapa kali terjadi di Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, Leles dan Cijati, akibat meluapnya sungai yang melintas di wilayah tersebut. Sedangkan longsor terjadi di delapan kecamatan di selatan, tidak ada korban jiwa, namun puluhan rumah terancam.

Baca juga: Puluhan keluarga delapan kampung di Cianjur ngungsi akibat banjir

Baca juga: Pemkab Cianjur lakukan apel siaga antisipasi bencana

Baca juga: Jalur selatan Cianjur sudah dapat dilalui setelah tertutup material longsor

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020