BRI Cabang Cianjur, Jawa Barat, optimistis dapat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir tahun sebesar Rp835 miliar, dengan memberikan berbagai kemudahan antara lain keringanan bunga dan pengunduran waktu pembayaran cicilan.
Manager Pemasaran Mikro BRI Cabang Cianjur, Rahmat Wiyono di Cianjur Sabtu, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan KUR sebesar Rp546 miliar sebagai upaya membantu pengusaha mikro kecil dan menengah untuk menambah permodalannya di tengah pandemi COVID-19.
"Selama pandemi, jumlah peserta KUR mencapai 50.134 debitur di Kabupaten Cianjur, dengan berbagai program KUR mulai dari mikro hingga supermikro dan komersil. Sebagian besar menggunakan kredit untuk menambah modal usaha sehingga produk yang mereka hasilkan dapat lebih berkembang," katanya.
Ia menjelaskan selama pandemi, debitur KUR mikro dan supermikro mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa subsidi bunga selama tiga bulan dan penundaan waktu pembayaran, sehingga mereka yang kesulitan mendapatkan modal selama pandemi, lebih memilih menjadi peserta KUR mikro dan supermikro yang menjadi program BRI.
Peningkatan jumlah debitur KUR mikro selama pandemi, ungkap dia, didominasi usaha
dan industri kecil menengah yang mendapatkan pinjaman mulai dari Rp50 juta sampai Rp200 juta. Debitur KUR mikro mendapat kemudahan dengan perpanjangan waktu pembayaran dari 5 tahun menjadi 6 tahun.
"Mereka yang merasakan kemudahan dan ringannya cicilan menjadi debitur KUR BRI, membuat pengajuan setiap bulannya meningkat, terutama untuk KUR mikro. Bahkan sejak beberapa bulan terakhir, tidak ada pengajuan penundaan pembayaran dari debitur yang sempat mengajukan pada awal pandemi," katanya.
Pihaknya menilai selama pandemi COVID-19 debitur KUR BRI, sempat terdampak dilihat dari pengajuan penundaan pembayaran. Namun selang tiga bulan berlalu, tingkat pengajuan penundaan tersebut terus menurun dan sebagian besar pembayaran kembali normal.
Sehingga menjelang akhir tahun, ungkap dia, pihaknya optimis dapat mencapai target penyaluran KUR sebesar Rp289 miliar, dimana hingga saat ini target sudah mencapai 70 persen dan akan tercapai hingga akhir Desember, seiring tingginya pemohon yang masuk ke masing-masing unit yang ada di Cianjur.
"Harapan kami kemudahan dan keringanan sebagai debitur KUR BRI, dapat terus mendongkrak pelaku UMKM di Cianjur memanfaatkan progam tersebut, sebagai upaya pemulihan ekonomi keluarga dan meningkatkan perekonomian di Cianjur," katanya.
Baca juga: BRI Cianjur salurkan KUR Supermikro capai Rp80 miliar saat pandemi
Baca juga: BRI cabang Cirebon optimistis capai target KUR Rp438 miliar
Baca juga: BRI Cirebon salurkan KUR supermikro Rp44 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Manager Pemasaran Mikro BRI Cabang Cianjur, Rahmat Wiyono di Cianjur Sabtu, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan KUR sebesar Rp546 miliar sebagai upaya membantu pengusaha mikro kecil dan menengah untuk menambah permodalannya di tengah pandemi COVID-19.
"Selama pandemi, jumlah peserta KUR mencapai 50.134 debitur di Kabupaten Cianjur, dengan berbagai program KUR mulai dari mikro hingga supermikro dan komersil. Sebagian besar menggunakan kredit untuk menambah modal usaha sehingga produk yang mereka hasilkan dapat lebih berkembang," katanya.
Ia menjelaskan selama pandemi, debitur KUR mikro dan supermikro mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa subsidi bunga selama tiga bulan dan penundaan waktu pembayaran, sehingga mereka yang kesulitan mendapatkan modal selama pandemi, lebih memilih menjadi peserta KUR mikro dan supermikro yang menjadi program BRI.
Peningkatan jumlah debitur KUR mikro selama pandemi, ungkap dia, didominasi usaha
dan industri kecil menengah yang mendapatkan pinjaman mulai dari Rp50 juta sampai Rp200 juta. Debitur KUR mikro mendapat kemudahan dengan perpanjangan waktu pembayaran dari 5 tahun menjadi 6 tahun.
"Mereka yang merasakan kemudahan dan ringannya cicilan menjadi debitur KUR BRI, membuat pengajuan setiap bulannya meningkat, terutama untuk KUR mikro. Bahkan sejak beberapa bulan terakhir, tidak ada pengajuan penundaan pembayaran dari debitur yang sempat mengajukan pada awal pandemi," katanya.
Pihaknya menilai selama pandemi COVID-19 debitur KUR BRI, sempat terdampak dilihat dari pengajuan penundaan pembayaran. Namun selang tiga bulan berlalu, tingkat pengajuan penundaan tersebut terus menurun dan sebagian besar pembayaran kembali normal.
Sehingga menjelang akhir tahun, ungkap dia, pihaknya optimis dapat mencapai target penyaluran KUR sebesar Rp289 miliar, dimana hingga saat ini target sudah mencapai 70 persen dan akan tercapai hingga akhir Desember, seiring tingginya pemohon yang masuk ke masing-masing unit yang ada di Cianjur.
"Harapan kami kemudahan dan keringanan sebagai debitur KUR BRI, dapat terus mendongkrak pelaku UMKM di Cianjur memanfaatkan progam tersebut, sebagai upaya pemulihan ekonomi keluarga dan meningkatkan perekonomian di Cianjur," katanya.
Baca juga: BRI Cianjur salurkan KUR Supermikro capai Rp80 miliar saat pandemi
Baca juga: BRI cabang Cirebon optimistis capai target KUR Rp438 miliar
Baca juga: BRI Cirebon salurkan KUR supermikro Rp44 miliar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020