Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama pandemi 40 orang tenaga medis yang bertugas di sejumlah pusat layanan kesehatan dan rumah sakit di Cianjur, terpapar COVID-19 yang didominasi perawat dan bidan, namun sebagian besar sudah kembali sembuh setelah menjalani isolasi di vila khusus.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat, mengatakan dari 40 orang tersebut, enam orang diantaranya merupakan dokter yang bertugas di rumah sakit dan puskesmas.
"Sebagian besar bidan dan perawat terpapar saat memberikan pelayanan pada masyarakat atau pasien yang datang ke puskesmas. Untuk perawat ada yang terpapar setelah melayani pasien yang positif atau reaktif COVID-19," katanya.
Ia menjelaskan tenaga medis berisiko tinggi terpapar karena setiap hari bertemu dengan orang banyak dan berbeda-beda, sehingga rentan terpapar virus berbahaya. Namun sebagian besar telah sembuh setelah menjalani isolasi di vila khusus di Kecamatan Pacet.
Meski selama ini ungkap dia, dinkes menerapkan protokol kesehatan ketat dan membekali tenaga medis dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, namun mereka tetap rentan terpapar virus berbahaya ketika bertemu dan berkontak langsung dengan pasien positif atau reaktif.
"Tenaga medis rentan terpapar meski selama bertugas menggunakan APD, ketika daya tahan tubuh berkurang virus dengan cepat masuk ke organ tubuh. Setelah mendapat perawatan dan penanganan di vila khusus seluruhnya kembali sembuh dan sudah kembali bekerja seperti semula," katanya.
Dinkes mencatat hingga saat ini, pasien positif COVID-19 di Cianjur, sebanyak 239 orang, 135 sembuh setelah menjalani isolasi di vila khusus dan 104 orang lainnya menjalani isolasi dengan kondisi kesehatan terus membaik dan telah menjalani tes usap kedua dan ketiga.
"Saat ini kondisi kesehatan pasien yang masih menjalani perawan di vila khusus terus membaik dan beberapa orang diantaranya dalam waktu dekat sudah diperbolehkan pulang karena hasil tes usap kedua dan ketiganya menunjukkan hasil negatif," kata Yusman.
Baca juga: Polisi meringkus residivis yang baru dua bulan keluar penjara
Baca juga: Wisatawan diimbau berhati-hati saat melintas di jalur rawan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat, mengatakan dari 40 orang tersebut, enam orang diantaranya merupakan dokter yang bertugas di rumah sakit dan puskesmas.
"Sebagian besar bidan dan perawat terpapar saat memberikan pelayanan pada masyarakat atau pasien yang datang ke puskesmas. Untuk perawat ada yang terpapar setelah melayani pasien yang positif atau reaktif COVID-19," katanya.
Ia menjelaskan tenaga medis berisiko tinggi terpapar karena setiap hari bertemu dengan orang banyak dan berbeda-beda, sehingga rentan terpapar virus berbahaya. Namun sebagian besar telah sembuh setelah menjalani isolasi di vila khusus di Kecamatan Pacet.
Meski selama ini ungkap dia, dinkes menerapkan protokol kesehatan ketat dan membekali tenaga medis dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, namun mereka tetap rentan terpapar virus berbahaya ketika bertemu dan berkontak langsung dengan pasien positif atau reaktif.
"Tenaga medis rentan terpapar meski selama bertugas menggunakan APD, ketika daya tahan tubuh berkurang virus dengan cepat masuk ke organ tubuh. Setelah mendapat perawatan dan penanganan di vila khusus seluruhnya kembali sembuh dan sudah kembali bekerja seperti semula," katanya.
Dinkes mencatat hingga saat ini, pasien positif COVID-19 di Cianjur, sebanyak 239 orang, 135 sembuh setelah menjalani isolasi di vila khusus dan 104 orang lainnya menjalani isolasi dengan kondisi kesehatan terus membaik dan telah menjalani tes usap kedua dan ketiga.
"Saat ini kondisi kesehatan pasien yang masih menjalani perawan di vila khusus terus membaik dan beberapa orang diantaranya dalam waktu dekat sudah diperbolehkan pulang karena hasil tes usap kedua dan ketiganya menunjukkan hasil negatif," kata Yusman.
Baca juga: Polisi meringkus residivis yang baru dua bulan keluar penjara
Baca juga: Wisatawan diimbau berhati-hati saat melintas di jalur rawan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020