Badan Urusan Logistik (Bulog) Garut siap mengganti beras Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan yang baru jika di lapangan ditemukan kuantitas tidak sesuai maupun kualitasnya jelek atau tidak layak konsumsi.

"Kalau merasa tidak puas, baik kuantitas maupun kualitas silakan beritahu kami," kata Kepala Gudang Bulog Garut, Suherman Taryana kepada wartawan di Garut, Selasa.

Ia menuturkan, Bulog Garut sudah mendistribusikan beras PKH ke sejumlah tempat di wilayah perkotaan Garut maupun utara, sedangkan wilayah selatan Garut mulai didistribusikan oleh pihak perusahaan angkutan barang, Rabu (7/10).

Beras PKH itu, kata dia, diberikan sebanyak 15 kg per keluarga setiap bulan selama tiga bulan yang diberikan langsung kepada masyarakat dalam satu kali pengiriman sebanyak 45 kg dengan kualitas beras medium.

"Jadi jatahnya itu 15 kilo per bulan selama tiga bulan, dan kita kirimkan langsung untuk tiga bulan atau sebanyak 45 kilo, berasnya kualitas medium," kata Suherman.

Ia mengungkapkan, sejumlah masyarakat yang sudah menerima beras PKH mengaku tidak ada masalah baik secara kualitas maupun kuantitas beras.

Namun, lanjut dia, ada juga yang memberikan laporan berupa foto yang menggambarkan tentang kualitas beras PKH jelek, atau warna beras terlihat kuning sehingga dianggap tidak layak konsumsi.

Menurut dia, foto yang beredar tentang kualitas beras PKH itu karena efek dari kualitas foto kameranya yang jelek atau kurang cahaya sehingga hasilnya terlihat kuning.

"Viral beras Bulog ini kuning kembalikan ke kameranya masing-masing, dan teknis pengambilan gambarnya, saya sudah mencoba difoto, dan kita buktikan hasilnya jauh beda," katanya.

Ia menegaskan, masyarakat jangan membandingkan beras PKH yang kualitasnya medium dengan beras pada umumnya yang kualitasnya premium atau harganya lebih mahal karena tampaknya akan jelas ada perbedaan.

Ia memastikan, beras PKH yang didistribusikan kualitasnya bagus dan sudah memenuhi proses penyortiran dan pengemasan yang baik sebelum didistribusikan ke masyarakat.

"Beras yang kami salurkan dari Bulog ini kualitasnya medium, kalau kualitas medium jangan diadukan dengan beras Sarina (premium), ya akan kalah," katanya.

Ia berharap, segala persoalan beras bantuan pemerintah itu dapat ditanggapi sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku, atau bisa meminta bantuan kepada pendamping PKH untuk selanjutnya dilaporkan ke Bulog.

"Kalau KPM (keluarga penerima manfaat) mau ganti berasnya silakan langsung menghubungi pendamping PKH yang bersangkutan, kemudian ke Korcam dan nanti langsung sampai ke kita," kata Suherman.

Sementara itu, Penanggung Jawab PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics yang bertugas mendistribusikan beras PKH, Rivan mengatakan, selama ini pendistribusian berjalan lancar sampai tujuan yakni ke kantor desa dan kelurahan.

Beras PKH itu, lanjut dia, baru terdistribusikan ke wilayah perkotaan Garut, kemudian beberapa daerah utara Garut, sedangkan wilayah selatan mulai didistribusikan, Rabu (7/10).

"Untuk perkotaan dan utara tinggal beberapa titik lagi, untuk selatan mulai dikirim besok, target pengiriman selesai 31 Oktober," kata Rivan.

Baca juga: 500 pendamping PKH di Garut siap awasi penyaluran beras

Baca juga: Bulog tegaskan beras bansos lewati kontrol kualitas terbaik

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020