Kepedulian warga memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Cianjur, Jawa Barat meningkat terbukti selama libur panjang akhir-akhir ini tidak ada kasus yang mencuat, kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal.
"Sebagian besar sudah mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, bahkan adaptasi kebiasaan baru menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah sudah menjadi kebiasaan warga hingga ke pelosok," katanya di Cianjur, Selasa.
Ia mengatakan selama libur panjang tersebut, kerumunan orang banyak terlihat di masing-masing wilayah, baik usai Shalat Id dan pusat keramaian, termasuk sejumlah tempat wisata saat libur panjang akhir pekan.
Pihaknya terus menggencarkan imbauan kepada warga agar tetap mengunakan masker, mematuhi protokol kesehatan, serta menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan tempat tinggal agar terhindar dari berbagai penyakit serta virus berbahaya.
Satgas berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk melakukan tes cepat dan usap secara acak terhadap 200 orang setiap hari, sebagai upaya memutus rantai penyebaran dan melakukan deteksi dini terhadap warga yang dapat membawa atau tertular virus corona jenis baru itu.
"Setiap hari kami melakukan penelusuran terhadap warga yang tinggal di sejumlah wilayah untuk mengetahui kondisi kesehatannya dan sebagai upaya cepat mengantisipasi penyebaran dengan melakukan tes cepat dan usap setiap harinya," kata Yusman.
Ia berharap, pemberantasan COVID-19 di Cianjur dapat dilakukan sehingga tidak ada lagi warga terpapar, membawa, atau menularkan virus kepada lainnya.
Kepala Satpol PP Cianjur Hendri Prasetyadi mengatakan tingkat kepedulian masyarakat untuk menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari terus meningkat terlihat dari berkurangnya warga terjaring dalam razia masker.
Sebelum gencar sosialisasi, setiap hari tercatat lebih dari 100 warga terjaring razia karena tidak mengunakan masker di wilayah perkotaan, namun sejak dua pekan terakhir jumlahnya terus berkurang. Dalam satu hari hanya dua sampai lima orang terjaring razia itu dengan alasan lupa.
"Meskipun tidak mendapat sanksi fisik, mereka tetap kita berikan peringatan keras untuk memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Selama diberlakukan razia masker hampir 1.000 orang yang terjaring di berbagai wilayah," katanya.
Baca juga: Ada anggota TNI positif COVID-19 di Cianjur
Baca juga: Satgas terus pantau kondisi kesehatan pegawai KCD Jabar
Baca juga: Taman Sakura di KRC jadi tempat favorit wisatawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sebagian besar sudah mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, bahkan adaptasi kebiasaan baru menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah sudah menjadi kebiasaan warga hingga ke pelosok," katanya di Cianjur, Selasa.
Ia mengatakan selama libur panjang tersebut, kerumunan orang banyak terlihat di masing-masing wilayah, baik usai Shalat Id dan pusat keramaian, termasuk sejumlah tempat wisata saat libur panjang akhir pekan.
Pihaknya terus menggencarkan imbauan kepada warga agar tetap mengunakan masker, mematuhi protokol kesehatan, serta menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan tempat tinggal agar terhindar dari berbagai penyakit serta virus berbahaya.
Satgas berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk melakukan tes cepat dan usap secara acak terhadap 200 orang setiap hari, sebagai upaya memutus rantai penyebaran dan melakukan deteksi dini terhadap warga yang dapat membawa atau tertular virus corona jenis baru itu.
"Setiap hari kami melakukan penelusuran terhadap warga yang tinggal di sejumlah wilayah untuk mengetahui kondisi kesehatannya dan sebagai upaya cepat mengantisipasi penyebaran dengan melakukan tes cepat dan usap setiap harinya," kata Yusman.
Ia berharap, pemberantasan COVID-19 di Cianjur dapat dilakukan sehingga tidak ada lagi warga terpapar, membawa, atau menularkan virus kepada lainnya.
Kepala Satpol PP Cianjur Hendri Prasetyadi mengatakan tingkat kepedulian masyarakat untuk menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari terus meningkat terlihat dari berkurangnya warga terjaring dalam razia masker.
Sebelum gencar sosialisasi, setiap hari tercatat lebih dari 100 warga terjaring razia karena tidak mengunakan masker di wilayah perkotaan, namun sejak dua pekan terakhir jumlahnya terus berkurang. Dalam satu hari hanya dua sampai lima orang terjaring razia itu dengan alasan lupa.
"Meskipun tidak mendapat sanksi fisik, mereka tetap kita berikan peringatan keras untuk memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Selama diberlakukan razia masker hampir 1.000 orang yang terjaring di berbagai wilayah," katanya.
Baca juga: Ada anggota TNI positif COVID-19 di Cianjur
Baca juga: Satgas terus pantau kondisi kesehatan pegawai KCD Jabar
Baca juga: Taman Sakura di KRC jadi tempat favorit wisatawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020