Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.706 kejadian bencana alam sepanjang 2020 di berbagai wilayah Tanah Air.

Berdasarkan data BNPB yang diterima di Jakarta, Rabu, dari ribuan kejadian bencana alam tersebut, banjir mendominasi dengan 694 kejadian, disusul puting beliung 462 dan tanah longsor 345 kali.

Akibatnya, 250 orang meninggal dunia, hilang 19 orang, luka-luka 403, dan 3.722.909 jiwa terpaksa mengungsi.

Lebih rinci, BNPB mencatat terjadi 11 kali gempa bumi, erupsi gunung api tiga kali, kebakaran hutan dan lahan 157, kekeringan 10, banjir 694, tanah longsor 345, puting beliung 462, gelombang pasang atau abrasi 23 kali, dan bencana nonalam satu, yakni pandemi COVID-19.

Khusus pandemi COVID-19, pemerintah menetapkannya sebagai bencana nasional nonalam pada 13 April 2020.

Hingga kini dampak dari bencana nonalam tersebut telah menelan korban jiwa sebanyak 4.795, terkonfirmasi positif 104.432 dan sembuh 62.138 orang.

Selain itu, BNPB juga menghimpun kerusakan infrastruktur akibat bencana alam tersebut. Total terdapat 26.464 rumah rusak, 5.592 rumah rusak kategori berat, 4.460 rusak sedang dan 16.412 rusak ringan.

Untuk fasilitas pendidikan yang rusak sebanyak 541, fasilitas peribadatan 620, fasilitas kesehatan 118 unit, kantor 120 unit, dan jembatan rusak 268.

Baca juga: BPBD Kota Bogor tangani bencana angin kencang

Baca juga: BPBD: Tetap waspadai banjir susulan di Haurwangi dan Ciranjang

Baca juga: Jalur utama Cianjur Selatan putus akibat tertimbun longsor

Pewarta: Muhammad Zulfikar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020