Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Sartono mengatakan hasil tes usap terhadap 275 warga yang kontak erat dengan kluster Plered dan Losari dinyatakan negatif.
"Untuk kontak erat kluster Plered kita lakukan tes usap sebanyak 120 orang, sedangkan di Losari 155 orang," kata Sartono di Cirebon, Selasa.
Sartono mengatakan untuk kluster Plered terdapat 128 orang yang kontak erat dengan 16 pasien COVID-19, namun baru 120 orang yang tes usapnya keluar. Karena mereka dilakukan tes secara bersama.
Sedangkan untuk delapan orang lainnya menyusul sehari kemudian dan hasilnya belum dapat diketahui, karena masih dalam proses.
"Yang 120 orang itu semua hasilnya negatif, sedangkan delapan orang lainnya masih belum keluar," tuturnya.
Dia melanjutkan untuk tes usap kluster Losari, pihaknya melakukan kepada 155 orang yang kontak erat terhadap dua pasien yang dilaksanakan pada 25 Juli 2020 dan hasilnya negatif semua.
Sementara dua pasien COVID-19 kluster Losari tersebut terdiri dari tenaga kesehatan Puskesmas Losari dan istri kasus "probable".
Kasus "probable" kata Surtono ialah ada pasien berciri-ciri dan diyakini terpapar COVID-19 yang meninggal dunia tetapi belum di tes usap. Dan pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 47 tahun tersebut sempat dirawat di Puskesmas Losari pada 21 Juli 2020.
"Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu sempat merawat pasien tersebut ketika dirawat inap di Puskesmas Losari," katanya.
Baca juga: Kabupaten Cirebon tambah 20 kasus baru positif corona
Baca juga: Tiga desa di Cirebon berlakukan PSBM setelah 16 warga positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Cirebon gencarkan pengawasan penerapan protokol kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Untuk kontak erat kluster Plered kita lakukan tes usap sebanyak 120 orang, sedangkan di Losari 155 orang," kata Sartono di Cirebon, Selasa.
Sartono mengatakan untuk kluster Plered terdapat 128 orang yang kontak erat dengan 16 pasien COVID-19, namun baru 120 orang yang tes usapnya keluar. Karena mereka dilakukan tes secara bersama.
Sedangkan untuk delapan orang lainnya menyusul sehari kemudian dan hasilnya belum dapat diketahui, karena masih dalam proses.
"Yang 120 orang itu semua hasilnya negatif, sedangkan delapan orang lainnya masih belum keluar," tuturnya.
Dia melanjutkan untuk tes usap kluster Losari, pihaknya melakukan kepada 155 orang yang kontak erat terhadap dua pasien yang dilaksanakan pada 25 Juli 2020 dan hasilnya negatif semua.
Sementara dua pasien COVID-19 kluster Losari tersebut terdiri dari tenaga kesehatan Puskesmas Losari dan istri kasus "probable".
Kasus "probable" kata Surtono ialah ada pasien berciri-ciri dan diyakini terpapar COVID-19 yang meninggal dunia tetapi belum di tes usap. Dan pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 47 tahun tersebut sempat dirawat di Puskesmas Losari pada 21 Juli 2020.
"Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu sempat merawat pasien tersebut ketika dirawat inap di Puskesmas Losari," katanya.
Baca juga: Kabupaten Cirebon tambah 20 kasus baru positif corona
Baca juga: Tiga desa di Cirebon berlakukan PSBM setelah 16 warga positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Cirebon gencarkan pengawasan penerapan protokol kesehatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020