Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat Arief Natadiningrat menanggapi video pengambilalihan tahta yang dilakukan seorang pria mengaku keturunan Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin, merupakan tindakan iseng yang sangat tidak berdasar.

"Tindakan tersebut (pengambilalihan Keraton Kasepuhan) merupakan tindakan iseng yang sangat tidak berdasar," kata Sultan Arief melalui pesan tertulis yang diterima di Cirebon, Minggu.

Sultan Arief mengatakan tindakan orang tersebut yang menyatakan mengambil alih Keraton Kasepuhan Cirebon, sangatlah tidak berdasar.

Karena menurut Sultan, oknum tersebut bukanlah orang yang berhak atas tahta Keraton Kasepuhan Cirebon, baik secara silsilah, adat istiadat serta tradisi yang berlaku secara turun temurun Kesultanan Kasepuhan Cirebon.

"Oknum itu tidak berhak atas gelar kerajaan dan bukan Sultan juga bukan merupakan putra Sultan. Yang berhak atas gelar Sultan harus merupakan putra Sultan, sesuai adat istiadat serta tradisi yang berlaku secara turun temurun Kesultanan di Keraton Kasepuhan Cirebon," ujarnya.

Sementara dalam video yang beredar di media sosial pria yang mengaku sebagai keturunan Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin mengatakan bahwa pihaknya mulai Sabtu (27/6) telah mengambil alih Keraton Kasepuhan Cirebon.

Karena menurutnya dialah yang merupakan keturunan asli dari Sultan Sepuh XI dan berhak atas apa yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon.

"Hari ini Sabtu tanggal 27 Juni 2020. Kami keturunan asli dari Sultan Sepuh XI Jamaludin Aluda Tajul Arifin. Dengan ini kami menyatakan mengambil alih Keraton Kasepuhan dari tangan saudara Arief. Demikian statemen kami buat untuk disebarluaskan ke Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat dan masyarakat Kota Cirebon," kata pria tersebut.

Baca juga: Tempat wisata Keraton Kasepuhan Cirebon kembali dibuka untuk umum

Baca juga: Keraton Kasepuhan Cirebon luncurkan aplikasi wisata Gwido

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020