Tempat wisata sejarah dan budaya Keraton Kasepuhan Cirebon di Jawa Barat kembali dibuka untuk umum mulai Sabtu, setelah selama hampir tiga bulan ditutup guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Mulai hari ini Keraton Kasepuhan Cirebon sudah dibuka kembali, baik untuk pelajar maupun umum," kata Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Cirebon.
Sultan Arief mengatakan bahwa wisatawan yang mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon diwajibkan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
"Seperti wajib mengenakan masker, cuci tangan, dan juga membawa hand sanitizer (penyanitasi tangan)," ujarnya.
Dia menambahkan, pengurus Keraton Kasepuhan Cirebon juga menyediakan tempat cuci tangan untuk pengunjung.
Menurut dia, sebelum pandemi COVID-19 setiap hari hampir 1.000 orang berwisata ke Keraton Kasepuhan Cirebon. "Kalau setiap bulan kita dikunjungi sekitar 15 ribu sampai 20 ribu wisatawan dari berbagai daerah," katanya.
Warga sekitar sebagian mengandalkan pendapatan dari berdagang atau menawarkan jasa di kompleks keraton tersebut.
Sultan Arief berharap pembukaan kembali kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon untuk kegiatan wisata bisa membantu warga yang sehari-hari biasa berjualan di kawasan wisata tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Baca juga: Keraton Kasepuhan Cirebon tiadakan tradisi penabuhan gamelan sekaten
Baca juga: Keraton Kasepuhan Cirebon ditutup sementara cegah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Mulai hari ini Keraton Kasepuhan Cirebon sudah dibuka kembali, baik untuk pelajar maupun umum," kata Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Cirebon.
Sultan Arief mengatakan bahwa wisatawan yang mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon diwajibkan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
"Seperti wajib mengenakan masker, cuci tangan, dan juga membawa hand sanitizer (penyanitasi tangan)," ujarnya.
Dia menambahkan, pengurus Keraton Kasepuhan Cirebon juga menyediakan tempat cuci tangan untuk pengunjung.
Menurut dia, sebelum pandemi COVID-19 setiap hari hampir 1.000 orang berwisata ke Keraton Kasepuhan Cirebon. "Kalau setiap bulan kita dikunjungi sekitar 15 ribu sampai 20 ribu wisatawan dari berbagai daerah," katanya.
Warga sekitar sebagian mengandalkan pendapatan dari berdagang atau menawarkan jasa di kompleks keraton tersebut.
Sultan Arief berharap pembukaan kembali kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon untuk kegiatan wisata bisa membantu warga yang sehari-hari biasa berjualan di kawasan wisata tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Baca juga: Keraton Kasepuhan Cirebon tiadakan tradisi penabuhan gamelan sekaten
Baca juga: Keraton Kasepuhan Cirebon ditutup sementara cegah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020