Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga dan pengguna jalan yang melintas di wilayah rawan bencana di utara hingga selatan agar tetap waspada karena curah hujan hingga akhir Maret akan mengalami puncaknya berdasarkan perkiraan BMKG, sehingga rawan terjadi bencana alam longsor dan banjir.
"Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana mulai dari utara hingga selatan. Sampai saat ini tercatat sudah 28 bencana yang terjadi di sejumlah wilayah di utara dan selatan," katanya.
Ia menjelaskan bencana pergerakan tanah sempat terjadi di sejumlah kecamatan di wilayah utara, banjir di sejumlah titik perkotaan dan longsor di beberapa kecamatan di selatan seperti Cibeber, Campaka, Sukanagara dan Naringgul. Pergerakan tanah juga terjadi di wilayah selatan seperti Takokak dan Kadupandak dengan puluhan rumah terancam.
Sebagai upaya antisipasi dan tanggap bencana, pihaknya dibantu relawan tangguh bencana di setiap desa diimbau siaga dan segera melakukan evakuasi ketika mendapati tanda alam akan terjadinya bencana di semua wilayah dengan mengutamakan keselamatan jiwa serta mengimbau warga di wilayah pergerakan tanah segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lama.
"Kami juga sudah menyebarkan surat imbauan melalui kecamatan dan desa agar warganya siaga bencana dan segera melapor ketika mendapati tanda alam akan terjadinya bencana. Harapan tidak ada bencana yang terjadi, namun antisipasi harus ditingkatkan," katanya.
Sementara hingga malam jalur menuju selatan dari Cianjur atau sebaliknya yang sempat tertutup longsor di Kecamatan Cibeber, sudah dapat dilalui secara normal dari kedua arah. Pengendara yang melintas diimbau tetap waspada karena landasan masih licin dan longsor susulan dapat terjadi kapanpun.
"Sudah dapat dilalui normal, namun alat berat masih disiagakan dekat lokasi karena dikhawatirkan longsor susulan kembali terjadi seiring hujan deras yang kembali turun malam. Harapan kami tidak terjadi, namun petugas disiagakan 24 jam di jalur tersebut dibantu muspika setempat," kata Irfan.*
Baca juga: Jalan Campaka- Sukanagra Cianjur kembali terputus akibat longsor
Baca juga: Bawang Bombai meroket jadi Rp90.000 per kilogram di pasar Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana mulai dari utara hingga selatan. Sampai saat ini tercatat sudah 28 bencana yang terjadi di sejumlah wilayah di utara dan selatan," katanya.
Ia menjelaskan bencana pergerakan tanah sempat terjadi di sejumlah kecamatan di wilayah utara, banjir di sejumlah titik perkotaan dan longsor di beberapa kecamatan di selatan seperti Cibeber, Campaka, Sukanagara dan Naringgul. Pergerakan tanah juga terjadi di wilayah selatan seperti Takokak dan Kadupandak dengan puluhan rumah terancam.
Sebagai upaya antisipasi dan tanggap bencana, pihaknya dibantu relawan tangguh bencana di setiap desa diimbau siaga dan segera melakukan evakuasi ketika mendapati tanda alam akan terjadinya bencana di semua wilayah dengan mengutamakan keselamatan jiwa serta mengimbau warga di wilayah pergerakan tanah segera mengungsi ketika hujan turun deras dengan intensitas lama.
"Kami juga sudah menyebarkan surat imbauan melalui kecamatan dan desa agar warganya siaga bencana dan segera melapor ketika mendapati tanda alam akan terjadinya bencana. Harapan tidak ada bencana yang terjadi, namun antisipasi harus ditingkatkan," katanya.
Sementara hingga malam jalur menuju selatan dari Cianjur atau sebaliknya yang sempat tertutup longsor di Kecamatan Cibeber, sudah dapat dilalui secara normal dari kedua arah. Pengendara yang melintas diimbau tetap waspada karena landasan masih licin dan longsor susulan dapat terjadi kapanpun.
"Sudah dapat dilalui normal, namun alat berat masih disiagakan dekat lokasi karena dikhawatirkan longsor susulan kembali terjadi seiring hujan deras yang kembali turun malam. Harapan kami tidak terjadi, namun petugas disiagakan 24 jam di jalur tersebut dibantu muspika setempat," kata Irfan.*
Baca juga: Jalan Campaka- Sukanagra Cianjur kembali terputus akibat longsor
Baca juga: Bawang Bombai meroket jadi Rp90.000 per kilogram di pasar Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020