Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sapturo menilai masih buruknya kinerja pengelolaan anggaran di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Cianjur membuat Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan sekolah rusak tidak tepat sasaran.
"Terbukti masih ada bangunan sekolah yang rusak dan tidak pernah mendapat bantuan. Ini bukti buruknya pengelolaan anggaran sehingga ada ratusan siswa belajar di ruang kelas yang nyaris ambruk," katanya di Cianjur, Senin.
Anggaran untuk pendidikan, kata dia, sudah tercantum dalam amanat undang-undang sebesar 20 persen dari APBD. Namun anggaran tersebut terkesan tidak seluruhnya menyentuh, terutama untuk sekolah di wilayah selatan yang masih banyak dalam kondisi rusak berat.
"Setiap tahun anggaran untuk pendidikan itu besar dan sudah disediakan. Kemana anggaran tersebut disalurkan, jangan sampai salah sasaran, lakukan cek silang ke lapangan Setiap sekolah mengajukan permohonan, jangan sekolah yang sudah sangat layak yang terus mendapat bantuan," katanya.
Seharusnya, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar Cianjur itu, dalam mengelola anggaran pihak Disdukbud melakukannya dengan benar dan tepat sasaran, sehingga tidak ada lagi sekolah dengan kondisi tidak layak.
"Kami berharap Disdikbud Cianjur dapat merespon dengan cepat terkait sekolah rusak dan segera melakukan perbaikan atau pembangunan," kata Sapturo.
Kepala Bidang SD Disdikbud Cianjur, Sukirman, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait adanya bangunan sekolah yang rusak di Kecamatan Takokak. Bahkan pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan pendataan agar segera dilakukan pembangunan kelas baru.
"Tidak hanya SD di Takokak, kami menugaskan tim melakukan peninjauan ke setiap sekolah yang ruangan kelasnya sudah tidak layak untuk diajukan perbaikan dan pembangunan secepatnya," kata Sukirman.
Baca juga: Miris! 142 siswa di Cianjur belajar dibawah ancaman bangunan sekolah rawan ambruk
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Terbukti masih ada bangunan sekolah yang rusak dan tidak pernah mendapat bantuan. Ini bukti buruknya pengelolaan anggaran sehingga ada ratusan siswa belajar di ruang kelas yang nyaris ambruk," katanya di Cianjur, Senin.
Anggaran untuk pendidikan, kata dia, sudah tercantum dalam amanat undang-undang sebesar 20 persen dari APBD. Namun anggaran tersebut terkesan tidak seluruhnya menyentuh, terutama untuk sekolah di wilayah selatan yang masih banyak dalam kondisi rusak berat.
"Setiap tahun anggaran untuk pendidikan itu besar dan sudah disediakan. Kemana anggaran tersebut disalurkan, jangan sampai salah sasaran, lakukan cek silang ke lapangan Setiap sekolah mengajukan permohonan, jangan sekolah yang sudah sangat layak yang terus mendapat bantuan," katanya.
Seharusnya, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar Cianjur itu, dalam mengelola anggaran pihak Disdukbud melakukannya dengan benar dan tepat sasaran, sehingga tidak ada lagi sekolah dengan kondisi tidak layak.
"Kami berharap Disdikbud Cianjur dapat merespon dengan cepat terkait sekolah rusak dan segera melakukan perbaikan atau pembangunan," kata Sapturo.
Kepala Bidang SD Disdikbud Cianjur, Sukirman, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait adanya bangunan sekolah yang rusak di Kecamatan Takokak. Bahkan pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan pendataan agar segera dilakukan pembangunan kelas baru.
"Tidak hanya SD di Takokak, kami menugaskan tim melakukan peninjauan ke setiap sekolah yang ruangan kelasnya sudah tidak layak untuk diajukan perbaikan dan pembangunan secepatnya," kata Sukirman.
Baca juga: Miris! 142 siswa di Cianjur belajar dibawah ancaman bangunan sekolah rawan ambruk
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020