Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat Syahrir mengaku prihatin dengan penangkapan 26 tersangka teroris oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri di sejumlah daerah dalam kurun waktu 10-15 Oktober 2019.

"Terbanyak di wilayah Jawa Barat mencapai 11 orang. Ini sangat memprihatinkan. Di mana peran kami di DPRD dan Pemprov Jabar, juga secara khusus pihak kepolisian dan TNI, yang sangat dibutuhkan terjun langsung ke masyarakat untuk menjelaskan bahaya terorisme," kata Syahrir, di Bandung, Kamis.

Politikus dari Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar ini berharap semua pihak terkait bisa menyadarkan para pelaku teroris bahwa pilihan mereka menjadi seorang teroris adalah sebuah pilihan hidup yang salah.

"Ini perlu  diantisipasi di tingkat bawah dengan peningkatan kewaspadaan di masyarakat, di tingkat kelurahan dan lingkungan. Dengan begitu bisa mengantisipasi teroris dan paham radikal," kata dia.

Baca juga: Densus tangkap 26 tersangka teroris selama 10-15 Oktober, terbanyak di Jabar

Selain itu, ia juga meminta peran Pemprov Jabar segera membuka komunikasi dengan pemkab/pemkot untuk melakukan berbagai tindak pencegahan dalam mengantisipasi masuknya paham radikal.

Ia juga mengajak orang tua  untuk senantiasa memberikan pemahaman kepada anggota keluarganya tentang bahaya radikalisme terhadap keutuhan NKRI.

"Diperlukan peran keluarga dan bimbingan lain yang intinya memberi pencerahan bahwa nusantara ini sangat berharga bagi bangsa ini" kata dia.

Syahrir menambahkan juga diperlukan pengawasan ketat di ranah media sosial yang saat ini juga dijadikan sarana atau media untuk merekrut teroris.

Baca juga: DPRD Jawa Barat apresiasi pelaksanaan MQK di Cipasung

Baca juga: DPRD Jawa Barat resmikan alat kelengkapan dewan 2019-2024
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019