Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengimbau warga di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda-tanda alam akan terjadinya bencana longsor atau banjir.
Imbauan tersebut disampaikan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman saat memberikan bantuan dan meninjau lokasi bencana longsor di Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Minggu.
Bantuan yang diberikan berupa logistik dan kebutuhan sehari-hari karena bencana membuat barang berharga milik korban tertimbun material longsor.
Pemkab Cianjur akan membahas mulai penentuan lokasi dan perencanaan pembangunan lokasi relokasi korban longsor di Kampung Cirawa.
Warga diminta untuk tetap waspada dengan lingkungan sekitar, terutama yang tinggal di perbukitan atau dekat tebing karena peralihan dari musim kemarau ke musim hujan mulai terjadi dan rentan terjadi bencana alama.
"Curah hujan yang tinggi awal peralihan musim dapat berisiko terjadinya longsor atau pergerakan tanah. Musim kemarau yang panjang membuat tanah retak, ketika terjadi hujan deras dan air masuk pori-pori tanah mengakibatan tanah bergerak dan longsor," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim dan mengoptimnalkan peran relawan untuk memantau setiap titik rawan bencana, sehingga ketika ada tanda-tanda akan terjadinya bencana, langsung memperingatkan warga untuk mengungsi.
"Kami belum dapat memastikan saat ini sudah mulai masuk peralihan musim atau sudah musim hujan karena status siaga bencana masih untuk kekeringan hingga akhir Oktober. BMKG belum mengeluarkan surat resmi, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan," katanya.
Baca juga: Pelaku pelecehan seksual anak di bawah umur ditangkap polisi Cuanjur
Baca juga: Siswa keracunan umbi gadung dirawat intensif di Puskesmas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Imbauan tersebut disampaikan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman saat memberikan bantuan dan meninjau lokasi bencana longsor di Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Minggu.
Bantuan yang diberikan berupa logistik dan kebutuhan sehari-hari karena bencana membuat barang berharga milik korban tertimbun material longsor.
Pemkab Cianjur akan membahas mulai penentuan lokasi dan perencanaan pembangunan lokasi relokasi korban longsor di Kampung Cirawa.
Warga diminta untuk tetap waspada dengan lingkungan sekitar, terutama yang tinggal di perbukitan atau dekat tebing karena peralihan dari musim kemarau ke musim hujan mulai terjadi dan rentan terjadi bencana alama.
"Curah hujan yang tinggi awal peralihan musim dapat berisiko terjadinya longsor atau pergerakan tanah. Musim kemarau yang panjang membuat tanah retak, ketika terjadi hujan deras dan air masuk pori-pori tanah mengakibatan tanah bergerak dan longsor," katanya.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno, mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim dan mengoptimnalkan peran relawan untuk memantau setiap titik rawan bencana, sehingga ketika ada tanda-tanda akan terjadinya bencana, langsung memperingatkan warga untuk mengungsi.
"Kami belum dapat memastikan saat ini sudah mulai masuk peralihan musim atau sudah musim hujan karena status siaga bencana masih untuk kekeringan hingga akhir Oktober. BMKG belum mengeluarkan surat resmi, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan," katanya.
Baca juga: Pelaku pelecehan seksual anak di bawah umur ditangkap polisi Cuanjur
Baca juga: Siswa keracunan umbi gadung dirawat intensif di Puskesmas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019