Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mengantisipasi potensi bencana banjir dan tanah longsor selama masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Sekretaris BPBD Cianjur Sugeng Supriyatno di Cianjur, Jumat, mengatakan Cianjur termasuk daerah yang rawan mengalami bencana.

"Ketika masuk musim penghujan, bencana alam tidak dapat diprediksi karena sebagian besar wilayah Cianjur, masuk dalam zona merah bencana," katanya.

Selama masa peralihan musim, ia menjelaskan, tanah dan tebing yang pada musim kemarau retak saat hujan turun berisiko longsor.

"Sebelum masuk musim penghujan, kami sudah menyiapkan berbagai upaya antisipasi, termasuk melibatkan relawan di sejumlah wilayah untuk melakukan pengawasan dan pemantauan daerah yang rawan mengalami pergerakan tanah dan longsor," kata Sugeng.

Puncak peralihan musim menurut perkiraan terjadi pada pertengahan atau akhir Oktober dan hujan diprakirakan mulai turun November di Cianjur.

"Untuk wilayah yang sudah turun hujan kurang dari 10 kecamatan, namun curahnya cukup deras. Wilayah Cianjur selatan sampai saat ini masih kekeringan, terbukti dengan tingginya permintaan bantuan air bersih," katanya.

"Rapat kordinasi nya sudah dilakukan beberapa hari lalu di Bandung, tinggal menunggu surat resmi dari BMKG, sudah masuk peralihan musim atau belum dan kapan musim hujan akan terjadi," ia menambahkan.

Baca juga: Cianjur salurkan 171.220 Kartu Indonesia Sehat

Baca juga: Harga bawang putih dan merah di Cianjur mulai normal
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019