Penggelola Koperasi Karyawan Mitra Bakti RSUD Cianjur, Jawa Barat, sebagai pengelola konsumsi pegawai rumah sakit, mengakui ada kelalaian dalam pemeriksaan masa kadaluwarsa makanan yang akan didistribusikan untuk karyawan.
Sekretaris Koperasi Karyawan Mitra Bakti, Agus Nurdin pada wartawan Selasa, mengatakan setiap hari pihaknya memberikan konsumsi tambahan untuk pegawai terutama yang bertugas malam hari atau shift 3.
"Untuk karyawan shift malam diberikan makanan tambahan mie instan dan susu. Kelalaian kami tidak memastikan apakah susu yang diterima dari distributor masih layak atau tidak," katanya.
Ia menjelaskan, setiap jenis makanan dan minuman yang dibagikan dibeli langsung dari distributor atau toko yang sudah bisa memasok barang. Sebelum dibagikan biasanya, petugas koperasi melakukan pemeriksaan.
"Ada kelalaian dari petugas yang jaga malam tidak mengontrol masa berlaku produk susu yang akan dibagikan. Sesuai SOP diperiksa dari awal pembelian, pengiriman dan ketika barang datang," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dari beberapa dus susu yang datang hanya satu dus sebanyak 24 buah susu yang kadaluwarsa, sedangkan yang lainnya masa kadaluarsanya masih lama.
"Keracunan yang menimpa sejumlah karyawan rumah sakit diduga akibat susu kadaluwarsa akan menjadi bahan evaluasi pihak koperasi agar lebih teliti setiap produk yang masuk dan akan didistribusikan," katanya.
Namun pihaknya juga menduga terjadi kesalahan dari pihak distributor susu karena barang yang masuk biasanya dipesan sepekan sebelum didistribusikan.
"Kemungkinan susu sudah masuk masa kadaluwarsa sejak dari distributor karena masa berlaku sampai Agustus. Pihak distributor dan Indomilk akan datang untuk klarifikasi dan bertanggungjawab," katanya.
Seperti diberitakan sejumlah karyawan RSUD Cianjur mengalami keracunan dan satu orang diantaranya harus mendapatkan perawatan intensif setelah meminum susu kadaluwarsa yang diberikan pihak manajemen.
Baca juga: Diduga keracunan, delapan warga dibawa ke RSUD Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Sekretaris Koperasi Karyawan Mitra Bakti, Agus Nurdin pada wartawan Selasa, mengatakan setiap hari pihaknya memberikan konsumsi tambahan untuk pegawai terutama yang bertugas malam hari atau shift 3.
"Untuk karyawan shift malam diberikan makanan tambahan mie instan dan susu. Kelalaian kami tidak memastikan apakah susu yang diterima dari distributor masih layak atau tidak," katanya.
Ia menjelaskan, setiap jenis makanan dan minuman yang dibagikan dibeli langsung dari distributor atau toko yang sudah bisa memasok barang. Sebelum dibagikan biasanya, petugas koperasi melakukan pemeriksaan.
"Ada kelalaian dari petugas yang jaga malam tidak mengontrol masa berlaku produk susu yang akan dibagikan. Sesuai SOP diperiksa dari awal pembelian, pengiriman dan ketika barang datang," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dari beberapa dus susu yang datang hanya satu dus sebanyak 24 buah susu yang kadaluwarsa, sedangkan yang lainnya masa kadaluarsanya masih lama.
"Keracunan yang menimpa sejumlah karyawan rumah sakit diduga akibat susu kadaluwarsa akan menjadi bahan evaluasi pihak koperasi agar lebih teliti setiap produk yang masuk dan akan didistribusikan," katanya.
Namun pihaknya juga menduga terjadi kesalahan dari pihak distributor susu karena barang yang masuk biasanya dipesan sepekan sebelum didistribusikan.
"Kemungkinan susu sudah masuk masa kadaluwarsa sejak dari distributor karena masa berlaku sampai Agustus. Pihak distributor dan Indomilk akan datang untuk klarifikasi dan bertanggungjawab," katanya.
Seperti diberitakan sejumlah karyawan RSUD Cianjur mengalami keracunan dan satu orang diantaranya harus mendapatkan perawatan intensif setelah meminum susu kadaluwarsa yang diberikan pihak manajemen.
Baca juga: Diduga keracunan, delapan warga dibawa ke RSUD Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019