Delapan rumah warga di Kampung Jukut, Desa Cikanyere Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, terbakar diduga api berasal dari arus pendek listrik, tidak korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Informasi dihimpun peristiwa kebakaran yang menimpa perkampungan warga tersebut, bermula dari salah satu rumah milik Suma (65) karena sebagian besar rumah semi permanen, api dengan cepat menjalar ke rumah warga lainnya.
Pada saat kejadian sebagian besar warga tengah melaksanakan sholat Jumat. Cuaca panas disertai angin kencang, membuat api dengan cepat menjalar ke rumah lainnya yang berdekatan.
"Tahu-tahu api sudah membesar di rumah Suma dan dengan cepat menjalar ke rumah warga lainnya yang berdekatan. Sebagian besar pemilik rumah perempuan berusaha memadamkan api karena bapak-bapaknya sedang sholat Jumat," kata Wilda (31) saksi mata pada wartawan, Jumat.
Setelah pulang dari masjid, warga berusaha memadamkan api yang sudah menjalar hingga ke delapan rumah yang letaknya berdekatan, bahkan warga lainnya berusaha mengeluarkan barang-barang dari rumah sebagai upaya antisipasi api terus menjalar.
"Warga lainnya sempat panik mengeluarkan barang berharga dari dalam rumah karena takut api terus menjalar, sambil menunggu pemadam kebakaran datang karena api terus membesar dan upaya pemadaman hanya dilakukan secara manual," katanya.
Selang beberapa saat satu unit mobil pemadam kebakaran datang dan langsung melakukan pemadaman. Hingga dua jam petugas berjibaku bersama warga, api akhirnya berhasil dipadamkan dan tidak sampai menjalar ke rumah lainnya.
Kepala Bagian Pemadam Kebakaran Cianjur, Sulaeman Mazna, mengatakan pihaknya langsung mengirim petugas beserta satu unit damkar selang beberapa saat menerima laporan.
Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menyebabkan delapan rumah semi permanen milik warga itu nyaris rata dengan tanah, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Informasi dihimpun peristiwa kebakaran yang menimpa perkampungan warga tersebut, bermula dari salah satu rumah milik Suma (65) karena sebagian besar rumah semi permanen, api dengan cepat menjalar ke rumah warga lainnya.
Pada saat kejadian sebagian besar warga tengah melaksanakan sholat Jumat. Cuaca panas disertai angin kencang, membuat api dengan cepat menjalar ke rumah lainnya yang berdekatan.
"Tahu-tahu api sudah membesar di rumah Suma dan dengan cepat menjalar ke rumah warga lainnya yang berdekatan. Sebagian besar pemilik rumah perempuan berusaha memadamkan api karena bapak-bapaknya sedang sholat Jumat," kata Wilda (31) saksi mata pada wartawan, Jumat.
Setelah pulang dari masjid, warga berusaha memadamkan api yang sudah menjalar hingga ke delapan rumah yang letaknya berdekatan, bahkan warga lainnya berusaha mengeluarkan barang-barang dari rumah sebagai upaya antisipasi api terus menjalar.
"Warga lainnya sempat panik mengeluarkan barang berharga dari dalam rumah karena takut api terus menjalar, sambil menunggu pemadam kebakaran datang karena api terus membesar dan upaya pemadaman hanya dilakukan secara manual," katanya.
Selang beberapa saat satu unit mobil pemadam kebakaran datang dan langsung melakukan pemadaman. Hingga dua jam petugas berjibaku bersama warga, api akhirnya berhasil dipadamkan dan tidak sampai menjalar ke rumah lainnya.
Kepala Bagian Pemadam Kebakaran Cianjur, Sulaeman Mazna, mengatakan pihaknya langsung mengirim petugas beserta satu unit damkar selang beberapa saat menerima laporan.
Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran yang menyebabkan delapan rumah semi permanen milik warga itu nyaris rata dengan tanah, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019