Bulog Subdivre Cianjur, Jawa Barat, optimistis target penyerapan beras dari petani tahun ini bisa tercapai, meskipun banyak lahan sawah di wilayah tersebut terancam gagal panen akibat kemarau.
Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Agus Siswanto pada wartawan Kamis, mengatakan hingga pertengahan tahun, pihaknya telah menyerap 13 ribu ton beras dari target 19 ribu ton untuk tahun ini.
"Hinggga Juni kami sudah dapat menyerap 13 ribu ton atau 70 persen dari target tahun 2019. Kami optimistis hingga akhir tahun target tersebut dapat tercapai, meskipun sebagian besar area petanian dilanda kekeringan dan terancam gagal panen," katanya.
Musim kemarau tahun ini, tutur dia, berdampak pada produksi pertanian, namun tidak akan memengaruhi serapan beras ataupun gabah kering karena pihaknya mengoptimalkan penyerapan di awal tahun atau saat panen raya.
"Serapan dilakukan untuk menstabilkan harga beras karena saat panen raya harga biasanya turun. Sehingga perlu dilakukan penyetabilan harga agar petani tetap mendapatkan keuntungan normal," katanya.
Hingga saat ini, ungkap dia Bulog belum biasa melakukan penyerapan secara besar sejak awal semester kedua 2019 karena dengan peralihan program bantuan pangan untuk warga tidak mampu yang awalnya rastra menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Sehingga dua gudang penyimpangan di Cianjur sudah melebihi kapasitas yang seharusnya hanya dapat menampung 4.000 ton, saat ini terisi 4.500 ton beras.
"Saat ini, kami belum bisa melakukan serapan secara besar-besaran karena gudang over kapasitas," katanya.
Sementara Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikulura Cianjur mencatat luas area lahan pertanian yang mengalami dampak kekeringan terus bertambah, bahkan saat ini tercatat sudah 210 hektare sawah mengalami puso.
Luas area pesawahan yang terdampak kekeringan mencapai 3.400 hektare, 1.941 hektare di antaranya terancam puso dan 210 hektare lainnya sudah gagal panen. Luasan tersebut dapat bertambah seiring musim kemarau yang diprediksi akan terus berlangsung hingga bulan depan.
Baca juga: Dua gudang Bulog Cianjur melebihi kapasitas
Baca juga: Persediaan beras untuk Sukabumi dan Cianjur aman tiga bulan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Agus Siswanto pada wartawan Kamis, mengatakan hingga pertengahan tahun, pihaknya telah menyerap 13 ribu ton beras dari target 19 ribu ton untuk tahun ini.
"Hinggga Juni kami sudah dapat menyerap 13 ribu ton atau 70 persen dari target tahun 2019. Kami optimistis hingga akhir tahun target tersebut dapat tercapai, meskipun sebagian besar area petanian dilanda kekeringan dan terancam gagal panen," katanya.
Musim kemarau tahun ini, tutur dia, berdampak pada produksi pertanian, namun tidak akan memengaruhi serapan beras ataupun gabah kering karena pihaknya mengoptimalkan penyerapan di awal tahun atau saat panen raya.
"Serapan dilakukan untuk menstabilkan harga beras karena saat panen raya harga biasanya turun. Sehingga perlu dilakukan penyetabilan harga agar petani tetap mendapatkan keuntungan normal," katanya.
Hingga saat ini, ungkap dia Bulog belum biasa melakukan penyerapan secara besar sejak awal semester kedua 2019 karena dengan peralihan program bantuan pangan untuk warga tidak mampu yang awalnya rastra menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Sehingga dua gudang penyimpangan di Cianjur sudah melebihi kapasitas yang seharusnya hanya dapat menampung 4.000 ton, saat ini terisi 4.500 ton beras.
"Saat ini, kami belum bisa melakukan serapan secara besar-besaran karena gudang over kapasitas," katanya.
Sementara Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikulura Cianjur mencatat luas area lahan pertanian yang mengalami dampak kekeringan terus bertambah, bahkan saat ini tercatat sudah 210 hektare sawah mengalami puso.
Luas area pesawahan yang terdampak kekeringan mencapai 3.400 hektare, 1.941 hektare di antaranya terancam puso dan 210 hektare lainnya sudah gagal panen. Luasan tersebut dapat bertambah seiring musim kemarau yang diprediksi akan terus berlangsung hingga bulan depan.
Baca juga: Dua gudang Bulog Cianjur melebihi kapasitas
Baca juga: Persediaan beras untuk Sukabumi dan Cianjur aman tiga bulan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019