Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Cianjur masih di atas 20 ribu unit.

"Sayangnya selama ini, bantuan perbaikan rumah dalam setahun lebih kurang hanya seribu unit," kata Kepala Dinas Perkimtan Cianjur, Ahmad Rifai pada wartawan Rabu.

Ia mengatakan penanganan Rutilahu di Cianjur membutuhkan waktu yang tidak sebentar termasuk dana yang cukup besar karena jumlahnya yang cukup banyak.

"Tahun ini hanya ada bantuan perbaikan rumah tidak layak huni untuk 1.000 unit di antaranya dari program BSPS pusat sebanyak 770 unit, sisanya bantuan dari kabupaten dan provinsi," katanya.

Pihaknya ungkap dia, terus mengupayakan dari bantuan yang ada dapat dimaksimalkan pembangunan yang dilakukan agar jumlah Rutilahu berangsur berkurang, meskipun kenyataannya butuh proses cukup pajang.

Pemkab Cianjur rencananya akan menganggarkan pembangunan puluhan unit Rutilahu di perubahan anggaran 2019, sehingga ke depan pemkab akan menganggarkan minimal Rp500 juta untuk perbaikan Rutilahu.

"Satu unit rumah anggarannya Rp15 juta, nilai tersebut kami rasa sangat cukup karena pembangunannya swadaya masyarakat," katanya.

Pihaknya berharap bantuan dari pusat dan Pemprov Jabar dapat lebih banyak disalurkan tahun selanjutnya ke Cianjur, agar upaya mempercepat penanganan Rutilahu dapat maksimal.

Baca juga: Kodim dan Polres Garut selidiki penipuan "rutilahu"

Baca juga: Ketua DPRD Jabar: program Rutilahu perlu berlanjut
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019