3.941 peringatan cuaca berakurasi tinggi selama periode Lebaran

3.941 peringatan cuaca berakurasi tinggi selama periode Lebaran

Foto udara kapal feri milik ASDP bersandar di Pelabuhan Penyeberangan Bastiong Ternate, Maluku Utara, Senin (14/4/2025). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat secara nasional telah mengangkut 5,82 juta penumpang di 15 lintasan selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. ANTARA FOTO/Andri Saputra/tom

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan 3.941 peringatan dini cuaca dengan tingkat akurasi yang tinggi mencapai 92,4 persen selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Pelaksana Tugas Sekretaris Utama BMKG Guswanto mengatakan peringatan dini tersebut diberikan untuk mengoptimalkan aktivitas pergerakan pemudik via jalur darat, laut, udara, serta lokasi wisata berbasis prakiraan cuaca.

“Akurasi peringatan dini yang kami keluarkan rata-rata 92,4 persen, dengan lead time tiga hingga empat jam sebelum kejadian. Peringatan ini juga ditopang prakiraan jangka panjang hingga enam bulan sebelumnya,” kata dia dalam rapat evaluasi bersama Komisi V DPR RI yang disiarkan secara daring di Jakarta, Rabu.

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran yang berlangsung pada 27 Maret hingga 8 April 2025, BMKG mencatat cuaca ekstrem 222 kejadian hujan lebat, 75 angin kencang, 11 petir, dan sembilan puting beliung.

Baca juga: Wakil PM Malaysia tertarik dalami kesiapan mitigasi bencana Indonesia

Dari jumlah kejadian tersebut, katanya, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kejadian cuaca ekstrem tertinggi, yakni 57 kejadian, disusul Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta dengan 40-30 kejadian cuaca ekstrem.

“Berkat sinergi lintas kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah, dalam pelaksanaan posko mudik Lebaran, sebagaimana data yang dipaparkan semua berjalan dengan lancar, aman, dan sukses. termasuk kerja sama dalam integrasi data serta penyebaran informasi kepada masyarakat,” kata dia.

Merujuk data survei kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 dari Kementerian Perhubungan yang dipaparkan dalam rapat evaluasi dengan Komisi V DPR itu, diketahui total kepuasan masyarakat untuk indikator keamanan, keselamatan, dan kenyamanan berada pada nilai 94,5-96,1 persen dengan jumlah responden 2.660 pemudik.

Guswanto menambahkan dari BMKG selama periode Lebaran ini melakukan integrasi data dengan berbagai pihak, termasuk PJT, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mendukung diseminasi informasi melalui SMS Blast, videotron di pusat kepadatan (bandara, pelabuhan/dermaga, terminal), dan dynamic message sign di jalan tol.

“BMKG selain mengapresiasi dukungan dari Komisi V DPR RI dan seluruh mitra dalam pelaksanaan posko Lebaran juga berharap evaluasi dan arahan lanjutan dapat meningkatkan kesiapsiagaan ke depan,” ujarnya.

 

Baca juga: BMKG prediksi kemarau 2025 lebih singkat, simak potensi risikonya

Baca juga: Jenis-jenis siklon tropis dan pengaruhnya terhadap cuaca di Indonesia

Baca juga: BMKG: Petugas pertaruhkan keselamatan saat operasi modifikasi cuaca

Pewarta : M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025