Cianjur (ANTARA) - Kendaraan bermotor memadati Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, Senin malam, sehingga menyebabkan antrean kendaraan di sepanjang jalur utama tersebut.
Pantauan Antara, Senin malam, tampak antrean kendaraan di sejumlah titik rawan macet di sepanjang jalur Puncak hingga Cianjur, sehingga petugas di sejumlah pos pengamanan terpaksa melakukan rekayasa sebagai upaya antisipasi terjadinya kemacetan panjang.
Pasalnya sejak sore hingga menjelang tengah malam antrean kendaraan dengan ciri khas mudik, mulai berbaur dengan kendaraan pendatang yang hendak menghabiskan libur panjang hari raya di kawasan Puncak-Cipanas, memadati jalur utama Cianjur-Puncak.
Antrean terlihat mulai dari arah Puncak hingga depan Istana Cipanas, sehingga petugas mengarahkan pengguna jalan dengan tujuan Cianjur, mengambil jalur alternatif Hanjawar-Pacet dan Jalur Balakang tembus Jalan Raya Pasekon-Cianjur.
Hal serupa juga terlihat di Jalan Raya Cianjur-Bandung, laju kendaraan pemudik menuju Bandung terjebak antrean di sejumlah titik rawan macet seperti Jalan Raya Ciranjang, tepatnya di depan Pasar Ciranjang, di mana banyak terdapat kendaraan warga yang keluar masuk.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah mengatakan untuk antisipasi terjadinya puncak arus mudik di sepanjang jalur utama mudik, pihaknya telah memgimbau kepala pos pengamanan untuk melakukan rekayasa arus termasuk memberlakukan sistem satu arah yang sifatnya situasional.
"Satu arah merupakan tindakan terakhir untuk mencairkan antrean kendaraan yang mengular dan tidak bergerak. Namun menjelang satu hari lebaran, arus lalu lintas di jalur utama ramai lancar, meskipun di beberapa titik terlihat antriean," katanya.
Terkait puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi malam ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi, meskipun hingga tengah malam volume kendaraan meningkat namun tidak terjadi kemacetan seperti tahun sebelumnya.
"Meskipun volume kendaraan dari luar kota atau dalam kota meningkat, namun tidak menyebabkan kemacetan. Kami tetap mengimbau pemudik tetap taat berlalu lintas agar selamat sampai kampung halaman," katanya .
Baca juga: Volume kendaraan melalui Nagreg turun 30 persen
Baca juga: Dari Jakarta ke Sukabumi lewat tol hanya tiga jam