Garut (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai membongkar bangunan yang terdampak reaktivasi jalur kereta api Stasiun Garut-Cibatu di kawasan perkotaan Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Tinggal dua kilometer lagi yang harus dibongkar di Garut Kota," kata Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Saridal saat meninjau pembongkaran bangunan di sekitar Stasiun Garut, Sabtu.
Ia menuturkan, pembongkaran bangunan di sepanjang jalur rel mulai dari Kecamatan Cibatu dan Kecamatan Karangpawitan semuanya sudah rata untuk selanjutnya dilakukan engerjaan pembangunan rel.
Khusus pembongkaran bangunan di di Garut Kota, kata dia, ditargetkan selesai pada 15 Juni 2019, untuk tahapan selanjutnya pembenahan rel dan bangunan stasiun.
"Target kami (pembongkaran) 15 Juni sudah selesai," katanya.
Ia mengatakan, sebelumnya proses pembongkaran sempat dihentikan karena pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu), memasuki Ramadhan pembongkaran kembali dilanjutkan, termasuk di kawasan sekitar Stasiun Garut.
Uang bongkar bagi warga yang menempati lahan PTKAI itu, kata dia, sudah selesai diberikan semuanya melalui masing-masing rekening bank mereka.
"Uang bongkar sudah 100 persen diberikan kepada masyarakat dari Cibatu sampai Garut Kota," katanya.
Ia menambahkan, pembangunan rel akan mulai dikerjakan setelah Lebaran, untuk saat ini baru 17,5 kilometer lahan yang sudah siap dibangun.
Menurut dia, reaktivasi jalur kereta api sepanjang 19,5 kilometer itu ditargetkan selesai akhir 2019, dan mulai dilintasi kereta api mulai 2020.
"Tahun ini selesai, tahun depan sudah bisa digunakan," katanya.
Baca juga: Rambu-rambu bahaya ditambah di perlintasan KA Garut
Baca juga: Warga Garut terdampak reaktivasi kereta api kecewa, kenapa?
Bangunan kawasan Garut Kota yang terdampak reaktivasi kereta api dibongkar
Sabtu, 11 Mei 2019 21:06 WIB