Purwakarta (ANTARA) - Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memperluas areal sawah untuk pengembangan padi organik yang menghasilkan beras sehat dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
"Kami akan terus mendorong peningkatan luas areal sawah padi organik," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian setempat Agus R Suherlan, di Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, hingga akhir tahun ini pihaknya menargetkan 1.000 hektare sawah organik yang tersebar di beberapa kecamatan.
Tujuan pengembangan padi organik di Purwakarta, katanya, selain ditujukan untuk menyediakan kualitas bera sehat, juga untuk menyediakan beras yang memiliki harga jual yang lebih tinggi dibanding beras umumnya.
"Kami juga menargetkan Purwakarta bisa menjadi salah satu sentra penghasil padi organik," kata dia.
Pada 2018, di Purwakarta sudah ada 65 hektare sawah organik baru. Sawah tersebut terus dipantau dan diawasi, mulai dari penggunaan bibit, obat-obatan nabati dan pupuk, semuanya mendapat bantuan dari pemerintah.
Baca juga: Purwakarta siapkan 5 ha lahan untuk kawasan kebun manggis
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Budidaya Padi Organik Purwakarta, Adang, mengaku yakin dengan pengembangan padi organik petani, akan mendapatkan berbagai keuntungan.
Selain biaya produksi lebih efisien, gabahnya juga sudah banyak yang berminat dengan harga lebih tinggi.
"Saat ini pasar untuk beras organik sudah terbuka lebar. Salah satunya, melalui kemitraan dengan Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta. Jadi, konsumen beras organik ini selalu ada," kata dia.
Baca juga: Pemkab Garut segera uji padi organik di tiga lokasi
Baca juga: Petani Garut mulai garap tanaman kopi organik