Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggagas pembangunan lima pusat kebudayaan sebagai upaya pelestarian, memajukan kebudayaan dan akan menjadi pusat interaksi publik untuk pemanfaatan seni dan pariwisata di wilayah ini selama tahun 2019.
"Pada 2019 ini, InsyaAllah akan ada lima pusat kebudayaan yang akan kami bangun," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat Agus Hanafiah pada acara Jabar Punya Informasi atau Japri, di Halaman Gedung Sate Bandung, Selasa.
Agus mengatakan kelima daerah yang akan menjadi lokasi pembangunan pusat kebudayaan adalah Karangkamulyan di Kabupaten Ciamis, Ranggawulung di Kabupaten Subang, Kampung Pulo di Kabupaten Garut, Rancakalong di Kabupaten Sumedang dan Bandung.
"Jadi pusat kebudayaan ini juga upaya eksplorasi kami terkait potensi budaya Jabar yang terbagi ke dalam tiga zona utama, yakni Sunda Latar Parahyangan, Cirebon, dan Melayu Betawi," kata dia.
Ia menuturkan jumlah total kategori seni budaya yang dimiliki Provinsi Jawa Barat saat ini mencapai 243 buah.
Menurut Agus, pembangunan pusat kebudayaan tersebut secara arsitektur akan dibangun dengan mempertimbangkan aspek-aspek kelokalan dari wilayah setempat dan akan melibatkan para seniman dan budayawan setempat.
"Untuk isi atau konsep masing-masing pusat kebudayaan, akan berbeda-beda sesuai kekayaan lokal daerah yang bersangkutan. Jadi akan melibatkan seniman dan budayawan, tokoh-tokoh di kabupaten/kota setempat," kata dia.
Sebelumya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil menyampaikan gagasan pembangunan empat pusat kebudayaan.
Dalam akun instagramnya @ridwankamil, orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat menyatakan Pusat kebudayaan tersebut didirikan di Kabupaten Ciamis (Karangpawitan), Kabupaten Subang (Ranggawulung), Kabupaten Garut (Kampung Pulo) dan Kabupaten Sumedang (Rancakalong).
"PUSAT BUDAYA SUNDA sebagai kawasan pelestarian budaya tahun 2019 dilakukan di 4 Kabupaten: Sumedang, Garut, Ciamis dan Subang. Kabupaten lainnya menyusul di tahun 2020 dan seterusnya. Dengan semangat keberpihakan pada keluhuran budaya ini maka seni tradisi seperti wayang golek, permainan tradisional, seni musik, seni tari tradisional, kerajinan kayu bambu, pencak silat, sastra sunda, dll akan maju lestari menuju #JabarJuara," ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil, dalam akun salah satu unggahan instagramnya.
Baca juga: Bagaimana nasib Gedung Kesenian Jabar ditengah usulan pusat kebudayaan?
Baca juga: DPRD: Anggaran Gedung Kesenian Jabar Belum Dibahas