Bandung (Antaranews Jabar) - Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta para kepala daerah yakni Bupati Pangandaran, Bupati Ciamis dan Wali Kota Banjar, membantu percepatan reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang.
"Dukungan dari kepala daerah terkait dalam hal ini para bupati dan wali kota yang kawasannya terlewati jalur tersebut sangat penting untuk kelancaran reaktivasi ini," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik di Bandung, Senin.
Menurut Dedi, sesuai dengan pernyataan Dirut PT KAI Edi Sukmoro beberapa hari lalu, reaktivasi jalut KA tersebut dimulai tahun 2019 ini karena penelitian dan perencanaan reaktivasi tersebut sudah rampung.
"Jadi sekarang itu tinggal jalur yang ke Pangandaran akan ada penertiban. Kalau PT KAI, minta tahun sekarang dilaksanakan. Ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Jabar bagian selatan dan timur, dengan Pangandaran yang menjadi ikon pariwisata" kata Dedi.
Dia mengatakan PT Kerata Api Indonesia (KAI) tinggal melakukan penertiban terhadap bangunan yang didirikan di atas jalur tersebut dan memperbaiki jalurnya.
"Saat ini Dishub Jawa Barat sudah mendapat dukungan Bupati Pangandaran, Wali Kota Banjar serta Bupati Camis, mereka siap. Kalau mereka komitmen, ini akan membantu penertiban. Mudah-mudahan semua siap dan diusahakan akhir tahun selesai," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota harus menyinergikan berbagai program pembangunan seperti reaktivasi sejumlah jalur kereta api di Jawa Barat yakni Banjar-Pangandaran, Cibatu-Garut, Rancaekek-Tanjungsari dan Bandung-Ciwidey.
"Jika tahun ini beres penertiban, tahun depan bisa selesai fisik. Lahan yang dipakai adalah milik PT KAI. Kalau ada penggantian untuk bangunan seperti jalur Cibatu, PT KAI yang akan menentukan. Ada standarnya," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang saat ini sudah masuk tahap kedua dan terdapat beberapa bagian ruas jalur yang masih harus diperiksa dan diperbaiki.
"Untuk tahap dua sedang dikerjakan dan terowongannya ada empat antara Banjar sampai Pangandaran ini harus dicek. Kemudian keberadaan rumah-rumah warga juga harus dicek," kata Gubernur Emil.
Menurut dia, Pemprov Jawa Barat hanya bisa membantu dan mendukung rencana reaktivasi jalur yang dimiliki PT KAI tersebut sehingga? pihaknya berharap hal tersebut segera direalisasikan untuk kepentingan masyarakat.