Jakarta (Antaranews Jabr) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan dialog pemimpin ormas Islam tentang peristiwa pembakaran bendera di Garut mencapai kesepakatan.
"Kita sangat bahagia terjadi kesepakatan bahwa ini ada kesalahpahaman yang tidak lagi boleh terjadi pada masa ke depan nantinya," ujar Wiranto, usai dialog di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat.
Kesalahpahaman yang telah diluruskan dalam dialog itu adalah tentang bendera bertuliskan kalimat tauhid dalam bahasa Arab yang dibakar.
Pembakar dan pembawa merasa bendera yang dibakar adalah bendera organisasi HTI yang telah dibubarkan, dalam konteks hukum pun memandang bendera tersebut merupakan bendera HTI, sementara dalam konteks akidah bendera tersebut adalah bendera tauhid yang tidak boleh dibakar.
Dalam konteks pembakaran bendera di Garut, ia mengajak para pemimpin ormas Islam untuk tidak mencampuradukkan dengan ranah yang lain agar tidak semakin meluas.
"Semua menyadari semua permasalahan itu, sehingga kesimpulannya adalah bahwa semua sudah menerima apa yang sudah diselesaikan, baik penyelesaian hukum maupun penyelesaian organisasi dengan oknum yang terlibat dalam masalah itu," kata Wiranto pula.
Ia menegaskan seluruh umat Islam harus ikut bersama-sama dengan aparat menjaga stabilitas keamanan, politik dan taat hukum agar Tanah Air damai dan rukun.
Dialog santai tersebut dihadiri di antaranya pimpinan PBNU, MUI, PP Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Syarikat Islam, GP Ansor, Persaudaraan Alumni 212, Polri, BIN, Kemenag, Kemendagri dan Kemenkumham.
Dialog ormas soal pembakaran bendera di Garut capai kesepakatan
Jumat, 9 November 2018 14:51 WIB