Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meresmikan gedung Command Center sebagai pusat layanan informasi dan pengelolaan data Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terintegrasi.
Peresmian gedung Command Center dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pada Jumat. Bertempat di Basement Gedung Sate, Command Center ini mengintegrasikan aplikasi dari 50 SKPD yang ada.
"Pertama hari ini adalah hari digitial. Kita tidak mungkin melayani pelayanan publik tanpa digital. Kami punya aplikasi di seluruh SKPD, kemudian kami mengintegrasikannya, tema-nya itu," ujar Aher saat meresmikan gedung Command Center, Jumat.
Aher mengatakan, awalnya pembangunan Command Center merupakan masukan dari Menpan RB, Asman Abnur, yang meminta agar Pemprov Jabar memiliki bigdata.
Setelah melalui berbagai kajian akhirnya Command Center berhasil dibangun dengan menelan anggaran hingga Rp.40 miliar. Ia berharap data yang ada di Command Center menjadi rujukan pembangunan ke depannya bagi seluruh kabupaten/kota.
"Data center ini untuk langkah pembangunan berikutnya. Kita tidak mungkin membangun tanpa adanya data," katanya.
Sementara itu Kepala Diskominfo Jabar, Hening Widiatmoko, mengatakan Command Center ini bagian menuju Jabar Smart Province. Saat ini kata dia, baru ada lima aplikasi yang sudah berjalan di rumah data tersebut.
Adapun ke lima aplikasi tersebut yakni, RKPD Online dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Sistem Aplikasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem Pengendalian Program Pembangunan, Aplikasi Monitoring Aset-aset, dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Elektronik (E-SAKIP).
"E-SAKIP itu memantau bilamana ada kinerja dinas ga beres akan ketahuan, akan terpantau. Itu yang di minta KPK," katanya.
Ke depan, Command Center ini akan menjadi basis data seluruh aplikasi fungsional yang ada di dinas-dinas, seperti memantau jalur mudik, harga sembako, bahkan hingga data sekolah dari desa-desa.
"Akhirnya data digital bisa terakomodasi, prinsipnya sudah dibangun. Ke depan diisi konten-konten yang mau ditampilkan. Buka acara bisa dilakukan seremonial jarak jauh, keynote speaker bisa terhubung apabila Pak Gubernur tidak bisa datang ke lokasi acara," kata dia.