Bandung (Antaranews Jabar) - Seorang pemuda Bandung, Ridzki Aggy Pramono (20), berhasil membuat salah satu komponen rokok elektrik, yakni cap yang diberi nama Rocket Cap, produknya tersebut kini dilirik oleh perusahaan Amerika Serikat bernama Modmen.
Ridzki Aggy Pramono (20), di Bandung, Kamis, menuturkan awal mula dirinya menciptakan Rocket Cap karena melihat peluang usaha rokok elektrik yang marak di akhir tahun 2014 dan tercetuslah ide untuk membuat Rocket Cap.
"Enggak pernah mikir kalau vape ini akan menjadi sumber untuk nyari rezeki, awalnya juga saya nge-vape hanya karena ikut-ikutan melihat teman-teman," kata Agy, sapaan Ridzki Anggy Pramono.
Vaporizer atau yang lebih dikenal dengan vape ini telah berkembang dengan pesat di Indonesia, banyak sekali bermunculan toko-toko baru di Indonesia.
Jumlah pengguna rokok elektrik ini pun terus bertambah, alasan penggunanya juga beragam mulai dari yang penasaran hingga yang ingin berhenti dari kebiasaan merokok.
Selain sebagai konsumen tenyata banyak juga produsen-produsen asal Indonesia mulai dari liquid hingga device pun ada.
Untuk dapat berfungsi dengan baik vape sendiri harus dilengkapi dengan mod, baterai, atomizer, coil, kapas, cap, driptip, dan juga liquid.
Cap pada vape memiliki bentuk yang bermacam-macam, ternyata bentuk ini sangat memiliki pengaruh terhadap uap dan indra perasa penggunanya.
Tahun 2011 sendiri hanya ada produsen-produsen asal Amerika Serikat yang merajai pasar vape di Indonesia dan memasuki tahun 2013 mulai masuk produsen-produsen asal China memproduksi vape dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
China tidak hanya menawarkan produk mereka melainkan produk Amerika yang mereka tiru pun menjadi alternatif pilihan vapers, istilah pengguna vape saat itu.
Dia mengaku tertarik karena melihat asap yang dihasilkan dari vape dan melihat ada peluang bisnis setelah beberapa bulan menggunakan vape, dari situ lah langkahnya dimulai.
Awal mulanya ia hanya meniru produk-produk dari luar negeri dan melihat adanya peluang bisnis karena produk-produk tersebut belum ditiru oleh China saat itu.
Produk tiruannya diterima sangat baik oleh vapers Indonesia, terbukti dari penjualan produknya yang habis hanya dalam hitungan hari saja.
Tidak lama setelah itu muncul tiruan yang sama dari Cina, kemudian Agy berpikir untuk membuat produk sendiri saja.
Dengan modal hanya satu juta rupiah Agy mencoba peruntungannya dengan membuat beberapa produknya sendiri, butuh waktu beberapa bulan untuk riset dan menghitung agar mendapatkan desain yang pas.
Time Cap adalah produk pertama yang berhasil dibuat oleh Agy dan dengan mengunggahnya di Instagram dan bantuan dari beberapa temannya, produk itu diterima baik di pasar vape Bandung.
Tidak puas sampe disitu, Agy melanjutkan risetnya untuk desain barunya. Membutuhkan waktu lebih lama dari sebelumnya, akhirnya RAP Concept berhasil meluncurkan produk kedua dengan nama Rocket Cap.
Rocket Cap disambut baik oleh para vapers saat itu.
Agy akhirnya diajak bekerjasama oleh salah satu perusahaan cap di Amerika, yaitu Modmen.
Kerjasama itu mendapat jawaban positif sehingga tercipta produk kolabolasi antara dua perusahaan beda negara ini.
Akhirnya dua perusahaan ini sepakat untuk membuat produk dengan jumlah terbatas, yaitu hanya 100 buah.
Produknya itu mendapatkan respon yang luar biasa dari vapers dunia dan hanya dalam waktu dua menit semua produk terjual habis.
Setelah itu, Rocket Cap buatan Agy ini terus dipesan dari luar Indonesia.
Setelah beberapa bulan, ia menerima orderan dari luar Indonesia akhirnya Agy membuat beberapa Rocket Cap untuk dipasarkan di negerinya sendiri.
Tidak sulit menjual barang produk tersebut karena memang sudah terkenal di Amerika Serikat sebelumnya, tetapi saat itu orang-orang banyak yang menyagka RAP Concept adalah produk luar negeri, tidak ada yang menyangka kalau itu adalah produk dalam negeri.
Dalam promosinya Agy lebih mengandalkan media sosial ketimbang mengikuti acara-acara vape yang ada, menurutnya jangkauan dari media sosial sangat lah luas sehingga menjadi tempat promosi yang paling tepat.
Mungkin masih bisa dihitung jari dimana RAP Concept mengikuti acara-acara vape.
"Cap" Vape buatan pemuda Bandung dilirik perusahaan Amerika
Kamis, 1 Februari 2018 18:01 WIB