Antarajabar.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat berharap kandidat calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018 bisa memiliki rasa kepedulian terhadap pesantren.
"Yang penting punya perhatian kepada pesantren walaupun terlepas dia (kandidat cagub) bukan dari pesantren," kata Wakil Ketua PWNU Jawa Barat Abu Bakar Sidik, di Taman Alun-alun Kota Bandung, Kamis.
Ditemui usai menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat, ia mengatakan bentuk kepedulian atau perhatian dari kandidat Cagub Jabar 2018 tersebut bisa berupa dukungan regulasi pesantren.
"Harus ada dukungan regulasi yang berpihak ke pesantren atau harus ada pengakuan terhadap lulusan pesantren. Artinya lulusan pesantren bisa masuk ke PTN favorit karena saat ini ada 28 ribu pesantren di Jawa Barat dengan jumlah santri hampir dua juta," kata dia.
Menurut dia, semakin banyaknya masyarakat yang memilih pesantren sebagai tempat mengenyam pendidikan agama maka pihaknya mengusulkan perlu adanya regulasi khusus untuk pondok pesantren.
"Selama ini sudah banyak pemda yang punya perda mendukung kegiatan keagamaan. Saya ingin ada perda khusus mengayomi pesantren. Karena pesantren itulah banyak warga masyrakat nyantri," ujarnya.
Ia menuturkan peraturan tersebut akan diperlukan untuk menunjang aktivitas kegiatan di pesantren dan disebutnya sehingga dapat menjamin hubungan antara pondok pesantren dengan pemerintah.
"Terutama dukungan regulasi, kalau regulasi kuat, otomatis nanti fasilitas bisa lebih baik," ujarnya.
Lebih lanjut Abu Bakar Sidik mengatakan peran santri untuk Indonesia sudah besar dan hal itu dikarenakan sistem pendidikan di pesantren yang ia sebut bisa mematangkan seseorang untuk bisa berperan di masa depan.