Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mewajibkan kegiatan mengaji bagi siswa Sekolah Rakyat di wilayah itu sebagai upaya membentuk akhlak dan budi pekerti yang mulia.
“Karena mayoritas di sini siswa siswinya umat Muslim, maka setiap maghrib ini mengaji. Bahkan setelah Shalat Subuh pun mengaji. Maka akan terbentuk karakter dan akhlakul karimah untuk anak-anak kita,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna di Bandung, Rabu.
Selain penguatan karakter, kata dia, Sekolah Rakyat juga menyiapkan siswa agar siap bekerja setelah lulus SMA dengan kurikulum yang diterapkan sama dengan sekolah reguler.
“Kurikulumnya disamakan. Tidak ada pengecualian dan bahkan ada lebihnya dan juga apabila sudah selesai sekolah SMA akan dipersiapkan untuk bisa langsung bekerja,” kata dia.
Dia mengatakan program Sekolah Rakyat diprioritaskan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin yang belum mengenyam pendidikan maupun putus sekolah, termasuk di Kabupaten Bandung.
“Sekolah Rakyat diberikan kepada masyarakat yang masuk desil 1 dan 2. Nah, anak-anaknya sekolah, dari mulai makannya dipersiapkan dan juga seragamnya, dan juga sehari-harinya itu dipersiapkan anggarannya dari Kementerian Sosial,” katanya.
Dadang mengatakan Pemkab Bandung turut mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat, di antaranya dengan hibah lahan seluas delapan hektare di Kecamatan Ciwidey yang ditargetkan dapat menampung 1.000 siswa.
Dia mengatakan pembangunan tersebut penting dilakukan karena sekolah perintisnya saat ini telah berjalan dan telah menampung 150 siswa atau sekitar empat kelas.
"Kalau pembangunan tidak disiapkan tahun ini, maka pada tahun ajaran 2025/2026 jumlah siswa akan membludak. Karena itu saya minta kadis PUTR dan satuan kerja terkait untuk segera mengawal percepatan pembangunan ini bersama dukungan kementerian," katanya.
