Garut (ANTARA) - Aksi ratusan mahasiswa dari berbagai elemen berlangsung damai menyampaikan aspirasi terkait isu nasional dan daerah yang digelar di Simpang Lima, kantor DPRD Garut, dan berakhir di kantor Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.
Mahasiswa menggelar aksi dengan membawa spanduk dan kertas karton berbagai tulisan tuntutan, kemudian melakukan orasi dari setiap perwakilan organisasi pergerakan mahasiswa di Garut.
Aksi tersebut mendapatkan pengamanan langsung dari sejumlah kepolisian berseragam maupun berpakaian sipil mulai dari kawasan Simpang Lima, kemudian berjalan kaki menuju kantor DPRD Garut di Jalan Patriot, lalu bergerak kembali menuju kantor Bupati Garut di Jalan Pembangunan.
Mahasiswa hanya melakukan orasi, tidak ada aksi bakar-bakar ban maupun tindakan yang mengarah provokasi dan tindakan perusakan, semua berjalan dengan lancar dan aman.
Saat tiba di gerbang utama kantor Bupati Garut, massa langsung dipersilakan masuk untuk berkumpul di halaman apel Sekretariat Daerah Pemkab Garut yang langsung disambut oleh unsur forum komunikasi pimpinan daerah, dan sejumlah anggota DPRD Garut.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mempersilakan mahasiswa untuk berkumpul, dan duduk bersama di lapangan terbuka dan pihaknya siap menerima aspirasi atau tuntutan dari mahasiswa.
Perwakilan mahasiswa secara bergantian menyampaikan tuntutan terkait isu nasional dan juga isu daerah yakni minta membatalkan kenaikan pajak yang mencekik rakyat, tunjangan anggota DPR, segera sahkan undang-undang perampasan aset untuk koruptor, selanjutnya meminta pecat dan adili anggota legislatif yang menghina rakyatnya, reformasi total Polri, dan bebaskan tanpa syarat semua tahanan politik, dan aspirasi.
Massa juga menyampaikan tuntutan untuk pemerintah daerah dan DPRD Garut yakni prioritaskan anggaran untuk pengentasan kemiskinan, transparansi dan partisipasi publik, kemudian evaluasi dan pertanggungjawaban kinerja.
Tuntutan mahasiswa tersebut disanggupi oleh Bupati Garut, Ketua DPRD Garut Aris Munandar, dan Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto lalu melakukan penandatanganan kesepahaman dari tuntutan tersebut.
Usai berdialog, massa bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah kemudian menyanyi bersama lagu nasionalisme, lalu foto bersama, dan akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Koordinator massa aksi mahasiswa Adrian Hidayat menyampaikan, seluruh aspirasi sudah tersampaikan, dan pemerintah daerah maupun DPRD Garut menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti tuntutan mahasiswa tersebut.
"Alhamdulillah pada kegiatan aliansi mahasiswa bersama masyarakat, dari enam tuntutan terkhusus yang di Kabupaten Garut sudah diakomodir seluruh dewan," katanya.
Ia menyampaikan massa aksi yang berjumlah sekitar 700 orang itu berlangsung dengan tertib, dan damai dari mulai aksi di Simpang Lima, sampai di kantor Bupati Garut.
Aksi tersebut, kata dia, sudah disepakati sebelumnya untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan seperti perusakan dan sebagainya, aksi harus berjalan damai dan menjadi contoh bagi daerah lainnya.
"Aksi ini akan dilakukan secara aksi damai, Garut saya ingin jadikan sebagai contoh panggung demonstrasi yang lebih mendekatkan kepada aksi damai, tidak ada anarkis ataupun kekerasan," katanya.
Bupati Garut menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa dan semua pihak sehingga kegiatan aksi mahasiswa tersebut berlangsung lancar, aman, dan tertib.
"Alhamdulillah kontribusi semua pihak, mahasiswa juga tulus ingin menyampaikan aspirasinya," kata Bupati.***2***
