Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, menyebut satu korban kericuhan Pesta Rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Pendopo belum teridentifikasi keluarga dan asal daerahnya sehingga saat ini masih di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut.
"Jadi, ini lagi dicari keluarganya," kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan Dinkes Garut mencatat ada 30 orang yang menjadi korban dalam insiden kericuhan Pesta Rakyat bagi-bagi makanan dalam acara rangkaian pernikahan Wakil Bupati Garut dengan anak Gubernur Jabar di Pendopo, Jumat (18/7).
Namun yang dibawa ke RSUD dr Slamet Garut untuk mendapatkan penanganan medis, kata dia, ada 20 orang yang sebagian sudah dipulangkan, dan saat ini tersisa satu tanpa jelas alamatnya.
"Masih ada satu," katanya.
Ia menyampaikan kondisi pasien tersebut mengalami sesak napas dampak berdesakannya massa di gerbang Pendopo Garut, ditambah lagi ada penyakit penyerta yakni jantung dan paru-paru.
Pasien laki-laki berusia paruh baya itu, kata dia, saat ini masih berada di rumah sakit, dan belum diketahui siapa keluarganya, ketika ditanya asalnya menjawab bukan orang Garut.
"Kalau itu warga Sumedang (Kabupaten di Jawa Barat), atau mana ya," kata Leli.