Garut (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan bersama jajarannya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui langsung lokasi tragedi Pasar Rakyat di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menyebabkan tiga tewas, satu di antaranya anggota Polri.
Kapolda Jabar mengecek langsung gerbang utama tempat tragedi warga berkerumun dan berdesak-desakan, kemudian alur pembagian makanan gratis yang dilakukan pengecekan sejak Jumat (17/7) tengah malam sampai Sabtu dini hari.
Kapolda juga menanyakan langsung ke sejumlah petugas keamanan dari unsur Polri, maupun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut terkait sistem pengamanan mulai dari gerbang masuk warga dan keluar kawasan Pendopo, termasuk jalur kendaraan saat mobil ambulans membawa korban.
"Semua dilakukan sesuai prosedur, dari perizinan, prediksi potensi kerawanan, hingga penempatan personel di lapangan," kata Rudi.
Baca juga: Polres Garut dalami insiden tiga tewas di pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi
Baca juga: Ya Allah! anggota polisi tewas saat bantu warga Garut di Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Ia mengatakan kepolisian melakukan pendalaman dengan investigasi tentang insiden kegiatan Pesta Rakyat yang menyebabkan dua korban jiwa sipil dan satu anggota Polri.
"Kami juga akan melakukan pendalaman, akan melakukan investigasi tentang peristiwa ini terjadi sehingga mengakibatkan ada tiga yang meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan penyelidikan yang dilakukan kepolisian untuk bisa mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak, dan nanti siapa yang harus bertanggungjawab dalam peristiwa tersebut.
Setelah mengumpulkan informasi dan alat bukti dari olah TKP, kata dia, selanjutnya akan melakukan pemanggilan terhadap pihak terkait untuk proses penyelidikan.
"Secepatnya kita mengumpulkan informasi-informasi lain, sehingga nanti adanya pemanggilan, atau proses penyelidikan-penyelidikan kita sudah mempunyai data yang cukup," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya juga melakukan pengecekan internal kepolisian yang hasilnya Polres Garut seperti biasanya setiap ada kegiatan masyarakat selalu melakukan pengamanan.
Polres Garut, lanjut dia, ada permintaan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk melakukan pengamanan setiap rangkaian kegiatan Pesta Rakyat yang tentunya sebelum dilaksanakan harus sesuai dengan prosedur.
"Ini sudah ditempuh sesuai dengan prosedur, dari bagian perizinan telah mengeluarkan perkiraan-perkiraan potensi-potensi gangguan yang akan terjadi, dan sudah disiapkan penanggulangannya," katanya.
Peristiwa di Pendopo itu menyebabkan 26 orang harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, dan tiga orang meninggal dunia yakni seorang anak usia delapan tahun Vania Aprilia warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, kemudian Dewi Jubaeda (61), dan seorang anggota Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri (39).