Bandung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyebutkan volume Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Jabar tahun 2025 yang tengah dibahas, diproyeksikan naik Rp1,13 triliun.
Dengan nilai demikian, Herman mengatakan volume APBD Jabar tahun 2025 meningkat dari APBD murni sebesar Rp31,69 triliun, menjadi Rp32,82 triliun pada perubahan, atau meningkat 3,56 persen.
"Tentu ini sesuatu yang harus kita jaga dan kita harus kerja keras karena Pak Gubernur meminta kami TAPD untuk progresif, tentu sinergi dengan Banggar dalam pembahasannya. Mudah-mudahan bisa secepatnya dituntaskan karena tempo hari kami serahkan dan hari ini mulai pembahasan dimulai dari pembahasan pendapatan nanti masuk ke belanja," kata Herman di sela Rapat Anggaran di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Kamis malam.
Peningkatan volume APBD Jabar ini, kata Herman, didedikasikan oleh Pemprov Jabar untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat.
"Karena kita punya PR di pengangguran, di kemiskinan, di stunting maupun yang lainnya, tentu APBD adalah alatnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Mudah-mudahan nanti sampai dengan akhir tahun 2025 pembangunan akan efektif agar masyarakat jauh lebih sejahtera," ujarnya.
Terkait dengan potensi pendapatan, Herman mengatakan salah satu yang akan digenjot dan diprediksi naik cukup signifikan adalah dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang kini tengah ditetapkan kebijakan pembebasan tunggakan PKB dan BBNKB.
"Detailnya ke Bapenda. Tapi kita mengikhtiarkan saja, kalau tidak ada kebijakan penghapusan, pembebasan, tungakan maupun denda PKB, ada kemungkinan defisit tapi faktanya tidak, artinya kontribusinya cukup signifikan dari sana," ucapnya.
Terkait serapan APBD di semester II 2025 ini, Herman mengatakan Pemprov Jabar akan menyesuaikan dengan pendapatan daerah seiring terjadinya peningkatan volume fiskal daerah sebesar Rp1,13 triliun.