Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah bergerak datar terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini.
“Investor cenderung wait and see mengantisipasi 2 hari menjelang batas hari terakhir dari penundaan tarif reciprocal Trump 90 hari yang lalu,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Presiden AS Donald Trump disebut tidak akan menunda kebijakan tarif resiprokal yang akan berlaku pada 1 Agustus 2025.
Apabila ditunda, lanjutnya, hal ini bisa disebabkan oleh minimnya kesepakatan yang tercapai dengan berbagai negara.
Pada Kamis (3/7), Trump telah mengumumkan bahwa dirinya akan mengirimkan surat kepada sejumlah negara untuk memberitahukan besaran tarif yang harus dibayarkan menjelang tenggat waktu tarif pada 9 Juli.
Trump menjelaskan dalam surat tersebut akan tercantum tarif yang harus dibayar oleh masing-masing negara, seperti “20 persen, 25 persen, atau 30 persen.”
Presiden mengatakan banyak negara menginginkan perjanjian yang spesifik dan penuh dengan berbagai klausul, namun ia lebih memilih pendekatan yang sederhana.
Sejumlah negosiasi tarif masih berlangsung seiring banyak negara berupaya mendapatkan kesepakatan perdagangan yang lebih baik dengan ekonomi terbesar dunia itu.
Presiden AS juga telah menyampaikan pemerintahannya bakal mengumumkan tarif baru terhadap hingga 12 negara pada hari ini.
Gedung Putih belum memberikan penjelasan lebih lanjut, termasuk sektor-sektor yang menjadi target atau besaran tarif yang akan dikenakan.
Pengumuman pada hari ini diperkirakan mencakup berbagai tingkat tarif dan pernyataan yang berbeda bagi masing-masing negara terdampak.