Bandung (ANTARA) - Turnamen Piala Presiden 2025 berkomitmen memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, termasuk di Kabupaten Bandung yang menjadi tuan rumah selama turnamen bergulir.
Wakil Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2025, Fanny Riawan mengatakan bahwa sejak awal Piala Presiden memang dirancang sebagai ajang yang berpihak pada penguatan ekonomi masyarakat.
“Seperti yang sudah disampaikan oleh Ketua Steering Committee kami, Pak Maruarar, dari awal Piala Presiden diseting dengan semangat ekonomi kerakyatan. Jadi bagaimana sepak bola bisa menggulirkan UMKM, itu yang tetap dipertahankan,” kata Fanny kepada ANTARA di Bandung, Senin.
Fanny mengungkapkan turnamen pramusim tersebut adalah bentuk pelibatan UMKM yang tidak hanya sekadar formalitas, tetapi menjadi bagian nyata dari ekosistem pertandingan selama turnamen berlangsung.
Ia menambahkan untuk UMKM yang dilibatkan banyak dari sektor kuliner karena sekaligus untuk sarana hiburan keluarga, paling tidak jumlahnya sama seperti tahun lalu sekitar 41 UMKM.
“Kita sangat berharap bahwa UMKM ini bukan cuma sekadar dibuka atau dilibatkan secara simbolis, tetapi benar-benar menjadi bagian dari penyelenggaraan turnamen. Jadi kejutannya lebih ke bagaimana peran UMKM bisa lebih nyata dan berdampak,” kata dia.
Selain itu, Fanny mengungkapkan, penyelenggaraan Piala Presiden tahun ini terasa lebih istimewa karena diikuti dua klub luar negeri yang diperkuat pemain Timnas Indonesia.
“Tahun ini kami kedatangan dua klub dari luar negeri, yakni Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand). Di sana ada pemain Timnas seperti Marselino Ferdinan, Ole Romany, dan Asnawi Mangkualam. Ini tentu menjadi daya tarik tersendiri,” katanya.