Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 6.000 calon siswa mendaftarkan secara online pada hari pertama pendaftaran ke 20 SMP Negeri di Cianjur, sedangkan jadwal pendaftaran masih panjang hingga Rabu pekan depan.
Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin di Cianjur Selasa, mengatakan tingginya angka calon siswa yang mendaftar pada hari pertama sempat membuat gangguan pada sistem portal penerimaan siswa dan pada hari kedua ini sistem sudah kembali normal.
“Calon siswa baru yang ingin mendaftar ke SMP pilihan cukup tinggi sekitar 6.000 orang dalam satu hari, sehingga membuat sistem pendaftaran online terganggu, dimana proses memasukkan data menjadi lambat, namun hari kedua sudah kembali normal," katanya.
Dia menjelaskan total 20 SMP Negeri yang menggunakan sistem pendaftaran online, lima sekolah favorit menjadi tujuan utama pendaftar seperti SMPN 1 Cianjur, SMPN 2 Cianjur, SMPN 4 Cianjur, SMPN 1 Cipanas, dan SMPN 1 Ciranjang.
Penerimaan siswa baru tahun ini, tutur dia dapat menempuh empat jalur pendaftaran seperti jalur domisili atau pengganti zonasi, jalur afirmasi, jalur prestasi, dan jalur perpindahan tugas orang tua, dimana pendaftaran dibuka selama dua pekan.
"Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini berjalan selama dua pekan atau terakhir pada Rabu (24/6), sehingga orang tua jangan terburu-buru, silahkan pahami jalur yang akan diambil sehingga tidak berulang-ulang mendaftar," katanya.
Pihaknya juga mencatat 20 SMP Negeri yang menggunakan sistem SPMB online merupakan sekolah yang setiap tahun mengalami lonjakan pendaftar melebihi kuota sedangkan sekolah lain tetap menerima pendaftaran secara reguler karena jumlah peminatnya relatif stabil.
"Kami berharap penerimaan murid baru di seluruh sekolah negeri dan swasta di Cianjur dapat merata dan angka siswa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi mencapai 100 persen," katanya.
Untuk menekan angka putus sekolah di Cianjur, tambah dia, pemerintah daerah memberikan berbagai kemudahan dan bantuan termasuk bea siswa sehingga tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.