Antarajabar.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jabar, mencatat sepanjang bulan November, 40 orang warga di sejumlah wilayah terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), dan angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Cianjur, Agus Haris, pada wartawan, Sabtu, mengatakan, semua pasien yang terjangkit, telah ditangani dengan baik dan sudah dapat beraktivitas seperti biasa."Kasus DBD menurun dibandingkan dengan temuan kasus pada bulan sebelumnya," kata Agus.
Dia menjelaskan, masih terjadinya musim hujan pihaknya meminta warga agar dapat menjalankan Pola Hidup Sehat (PHBS) agar tidak terjangkit penyakit yang mematikan tersebut. 'Selama ini wilayah endemik penyebaran DBD tersebar di beberapa wilayah di Cianjur, seperti Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Cibeber, Haurwangi dan kecamatan Ciranjang," katanya.
Penurunan jumlah kasus DBD ungkap dia, karena mulai tingginya kkesadaran warga untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara menutup, menguras, menimbun (3M) secara berkelanjutan termasuk proses pengasapan (fogging).
"Saat ini kesadaran warga untuk menerapkan hidup sehat di rumah dan lingkungan sudah cukup tinggi, sehingga dapat menekan angka kasus DBD. Intinya tidak membiarkan barang bekas yang bisa menampung air sebagai tempat nyamuk berkembang biak," katanya.
Sedangkan gejala demam berdarah umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi dan biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41 derajat celsius, sehingga tutur dia, masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul.
"DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk. Nyamuk Aedes Aegypti biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk tinggi seperti perkotaan yang memiliki iklim lembab dan hangat," katanya.
Dia menuturkan, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, tahun 2014 kasus DBD di Cianjur sebanyak 338 kasus dan menyebabkan 3 orang meninggal, tahun 2015, kasus DBD mengalami kenaikan mencapai 532 kasus, mengakibatkan 3 orang meninggal. Sedangkan tahun 2016 tepatnya Januari hingga 2 Februari terdapat sedikitnya 282 temuan masyarakat terserang.
40 Orang Terjangkit DBD di Cianjur
Sabtu, 3 Desember 2016 19:49 WIB